JAKARTA (Pos Sore) — Pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan mengatakan dengan tegas bahwa Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukanlah pendiri partai sebagaimana yang terpatri saat ini di benak sebagian besar kader partai demokrat se Indonesia.
Dalam rekaman video yang terkirim ke Youtube, Selasa (25/6), Hencky secara gamblang membongkar sejarah berdirinya partai berlambang bintang Mercy tersebut. Menurutnya, saat partai demokrat didirikan pada 10 September 2001, nama SBY tidak tercantum sebagai pendiri partai apalagi sebagai pendorong berdirinya partai, sebab SBY baru bergabung dengan PD pada 2003.
Itupun, lanjut Hencky, diawali dengan pernyataan SBY yang meminta agar para pendiri dan deklarator menerima kehadirannya sebagai salah satu anggota keluarga besar Partai Demokrat.
“SBY boleh menganggap saya kecil, tetapi SBY harus tau bahwa Hencky Luntungan adalah Pendiri sekaligus sebagai Formatur Tunggal Penyusunan Struktur dan Persolania PD pada tahun 2002,” ujarnya sembari berucap besarnya peranan Almarhum Ahmad Yani Wahid dalam proses pendirian PD kala itu.
SBY dinilai oleh hencky sebagai figur utama anjloknya perolehan suara PD. SBY pun sama tidak berperan membersarkan partai.
Almarhum Hadi Utomo sebagai Ketua Umum kedua ikut bberjasa dan mencatat sejarah PD menbesarkan partai dengan keberhasilannya meraup perolehan suara 20,9 persen pada Pemilu 2009. Keberhasilan itu anjok pada 2014 dengan perolehan suara 10,19 dan lebih menukik lagi pada 2019 dengan perolehan suara 7,77 persen. “Anjloknya perolehan suara itu pada masa kepemimpinan SBY sebagai Ketum PD”
Beranjak dari angka-angka tersebut, SBY harus bertanggung jawab secara moral dan organisatoris. “Sebaiknya SBY mundur terhormat sebelum dimundurkan,” tegasnya.
BACA JUGA : http://possore.com/2019/06/25/deklarator-jawa-timur-sby-gagal-bawa-demokrat-jadi-partai-papan-atas/
Sebagai pendiri, Hencky pun menyoroti banyaknya kader karbitan yang sekitar 60 persen menguasai Partai Demokrat. “Orang-orang yang dipelihara SBY itu adalah penumpang gelap PD yang tidak tau sejarah bahkan dengan ketidaksantunan mengacak-acak PD dari dalam.”
Untuk itu dia mendesak SBY untuk segera menggelar Kongres yang dipercepat untuk menata kembali PD yang terus mengalami kemerototan tajam dari pemilu ke pemilu. (sim)