JAKARTA (Pos Sore) — Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksikan, tahun ini jumlah penderita kanker akan meningkat. Diprediksi jumlahnya bisa mencapai 24 juta orang pada 2035.
Meksi demikian, jumlahnya dapat berkurang separuhnya apabila dicegah dengan cara mengikuti gaya hidup sehat, demikian pernyataan WHO seperti dilansir laman BBC, kemarin.
WHO mengingatkan angka ini bisa membengkak di negara-negara berkembang. Mengutip laporan tersebut, ada beberapa penyebab utama kanker seperti merokok, infeksi, alkohol, obesitas dan jarang beraktivitas, radiasi (baik dari Matahari dan pemindaian medis), polusi udara dan pengasuhan orangtua yang tidak baik.
“Penting juga bagi publik mulai mengurangi konsumsi alkohol, daging merah, dan menghentikan total konsumsi produk daging olahan.”
Selain itu, kanker bisa didapat dari pola pengasuhan yang tidak baik seperti memiliki anak dalam jumlah sedikit dan tidak menyusui mereka.
Menurut pengajar dari Universitas New South Wales di Australia, Bernard Stewart, tindakan pencegahan justru memiliki peranan krusial dalam menghadapi gelombang tinggi kanker yang akan dilihat di seluruh dunia. Sebagai contoh, kanker serviks mendominasi hampir sebagian besar daerah di Benua Afrika.
Namun, Stewart tidak ingin mendikte apa yang harus dilakukan oleh warga untuk mencegah penyakit itu. Stewart mengatakan beberapa penyebab kanker seperti alkohol sudah dipahami efek buruknya.
“Namun, efek alkohol turut menyebabkan kanker tidak diketahui orang, karena ada beban penyakit itu tidak dibicarakan,” ungkap Stewart.
Ada sejumlah informasi yang menyebut bahwa ketersediaan alkohol, pelabelan alkohol, promosi dan harga alkohol sudah harus dikenalkan kepada publik.
Sementara itu penyebab lain yang mengakibatkan orang sering terkena kanker yaitu obesitas. Pola diet yang keliru juga bisa memicu terjadinya kanker.
Menurut Dana Penelitian Kanker Dunia (WCRF) menyebut sebanyak 49 persen publik tidak mengetahui bahwa dengan berdiet justru dapat menaikkan risiko pengembangan bibit kanker di dalam tubuh.
Sementara itu, penderita kanker yang disebabkan warisan dari keluarga berjumlah hanya 10 persen. General Manager WCRF, Amanda McLean, mengatakan, prediksi jumlah penderita kanker merupakan peringatan tersendiri. Dan, menurut McLean, begitu banyak cara yang dapat dilakukan untuk bisa mengurangi risiko terkena kanker secara signifikan.
Dia turut menyayangkan begitu banyak orang yang justru menerima panjang pendeknya usia akibat kanker ibarat melempar dadu. Padahal, dengan membuat perubahan gaya hidup justru dapat meminimalisasi risiko terkena kanker.
Salah satu caranya itu berdiet dengan mengonsumsi sayur-sayuran, buah, dan produk yang mengandung biji-bijian. Penting juga bagi publik mulai mengurangi konsumsi alkohol, daging merah, dan menghentikan total konsumsi produk daging olahan. (fent)