2.7 C
New York
03/12/2024
Aktual

Muhammadiyah Berharap Pemerintah Mendialogkan Masalah Palestina dengan Paus

Paus Fransiskus  tiba di Masjid Istiqlal ditemani Imam Besar Istiglal KH Nazarudin Umar menandatangani  piagam perdamaian  terowongan silaturahmi yg menghubungkan Istiqlal dan Gereja Katedral. (foto: panitia)

JAKARTA.Possore.id — Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyambut baik kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ( 3 – 5 September 2024).

PP Muhammadiyah dalam penyataannya menyebutkan, kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia.

Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang.

Hal itu menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global.

Dalam konteks hubungan antar umat beragama, khususnya hubungan Islam dan Katolik, Muhammadiyah menilai, kunjungan Paus Fransiskus menunjukkan arti penting Indonesia dan komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam.

Bersama dengan Grand Syeikh al-Azhar, Dr. Ahmad el-Thayeb, Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity.

Dokumen Abu Dhabi merupakan dokumen yang menunjukkan kesamaan spirit ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerjasama antar iman dalam perdamaian.

Rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan kelompok-kelompok agama menunjukkan keterbukaan dalam dialog dan kerjasama antar iman serta memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai negara yang memiliki kemajemukan serta kerukunan Agama dan Budaya.

Bangsa Indonesia sebagai tuan rumah, sudah seharusnya menyambut dan menghormati kunjungan Paus Fransiskus dengan penuh keramahan dan kesantunan yang mencerminkan budaya dan peradaban Indonesia yang luhur.

Pemerintah Indonesia menurut Muhammadiyah dapat menjadikan pertemuan dengan Paus Fransiskus untuk menyampaikan dan mendialogkan masalah- masalah perdamaian dan posisi Indonesia dalam perdamaian dunia, khususnya masalah Palestina.(***)

Leave a Comment