Duta Besar Indonesia untuk Persatuan Emirat Arab (PEA), Husin Bagis bersama pelaku bisnis PEA dan Indonesia. (Foto : Humas Kemnaker)
JAKARTA (Pos Sore) — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Abu Dhabi menyelenggarakan Indonesian Labour Market (ILM) Tahun 2022, guna mempromosikan pekerja asal Indonesia di sektor formal di negara tersebut.
Penyelenggaraan acara ini diselenggarakan pada tanggal (29/3) lalu, di Beach Rotana Hotel, Abu Dhabi.
Siaran pers Biro Humas Kemnaker, Sabtu, 2 April 2022 menyebutkan Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, menyampaikan bahwa terdapat banyak peluang dan kesempatan bekerja di Abu Dhabi yang perlu dimanfaatkan oleh para tenaga kerja formal Indonesia.
Menurutnya, peluang kerja sebanyak puluhan ribu orang setiap tahun untuk berbagai profesi dan jabatan yang tersedia di persatuan emirat Arab.
Penyelenggaraan ILM ini merupakan salah satu upaya nyata dari KBRI Abu Dhabi untuk mempromosikan pekerja asal Indonesia di sektor formal di negara tersebut.
“ILM merupakan ajang promosi kualitas dan kuantitas PMI kepada perusahaan Abu Dhabi,” katanya.
Melalui kegiatan itu diharapkan dapat menjaring banyak PMI profesional untuk bekerja di Abu Dhabi serta untuk memperluas penempatan PMI di semua sektor formal.
Duta Besar Indonesia untuk Persatuan Emirat Arab (PEA), Husin Bagis, mengatakan bahwa penyelenggaraan ILM ini nantinya diharapkan menjadi media untuk mempertemukan antara perusahaan besar atau end user (employers), dengan beberapa Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dari Indonesia.
Diharapkan, kata Husein, melalui ajang ILM, dapat meningkatkan dan memperluas penempatan tenaga kerja Indonesia di berbagai sektor pekerjaan di PEA.
Juga meningkatkan jejaring kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan terkait dalam hal perekrutan, pelatihan, pengiriman, penempatan dan pengawasan tenaga kerja Indonesia.
Kegiatan ILM dihadiri tidak kurang dari 50 perusahaan PEA yang bergerak di sektor kesehatan, hospitality, transportasi umum, migas, konstruksi dan manpower suplies.
Sedangkan dari Indonesia dihadiri perwakilan dari asosiasi APJATI, ASPATAKI dan PERMINDO serta melibatkan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan dan BP2MI RI. (hasyim)