JAKARTA (Pos Sore) — Beroperasionalnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan per 1 Januari 2014 hingga hari ini masih amburadul. Pemerintah belum menyiapkan perangkat maksimal sehingga segudang kendala dirasakan masyarakat dalam pelaksanaannya.
Mulai dari pendaftaran dan penyelarasan peserta PT Askes (yang otomatis jadi peserta BPJS) hingga pelayanan kesehatannya tak berjalan optimal. “Justru malah amburadul, tak karuan,” jelas Husen, warga Jakarta.
Menurutnya, jika warga harus antri untuk ikut BPJS itu wajar. “Tapi ini sudah jadi peserta, mau berobat harus antri juga, bisa keburu mati yang sakit parah,” kesal Husen, yang mengantarkan istrinya berobat di RSCM, Rabu (19/3) pagi.
Pantauan Pos Sore, antrian peserta BPJS mengular hingga beberapa meter. Tak hanya antrian yang panjang, informasi tak jelas di loket-loket pelayanan menambah ruwet dan ribet. “Ini tidak benar, pelayanan yang harusnya diterima warga dengan nyaman sama sekali tidak ada,” tegas Husen lagi.
Tidak siapnya pelaksanaan BPJS oleh pemerintah ini juga diakui Fauzi Asran, Kasubdit Remunerasi dan Kesejahteraan Pegawai UI. Menurut dia, layanan kesehatan yang selama ini diterima peserta Askes seharusnya otomatis diterima ketika beralih menjadi BPJS Kesehatan.(fent/hasyim)