BEKASI (Pos Sore) — Pegadaian Cabang Bekasi menggelar program Sosialisasi Agen Pegadaian bertajuk ‘Bisnis Jaman Now’. Sebanyak 150 anggota IWITA (Indonesia Women IT Awareness) mengikuti kegiatan ini. Menghadirkan Steny Agustaf public figure, yang juga entrepreneur.
Dipilihnya IWITA sebagai mitra yang digandeng Pegadaian karena organisasi ini memiliki misi untuk mendorong para perempuan di Indonesia agar dapat berperan dalam kemajuan teknologi dan informasi.
“Melalui acara ini, kami ingin melakukan edukasi kepada lebih dari 150 anggota IWITA di kawasan Bekasi. Mereka diedukasi tentang aplikasi Pegadaian serta diundang untuk menjadi agen Pegadaian,” kata Anna Savitri, Deputy Business Pegadaian Area Bekasi, Kamis (22/2), di Tambun, Bekasi.
Anna berpendapat, ibu rumah tangga berpotensi untuk menangkap peluang bisnis dengan cara menjadi agen pemasaran. Caranya juga sangat mudah, yakni hanya dengan memiliki smartphone dan men-download aplikasi Pegadaian, sudah dapat berbisnis dari rumah.
Diakuinya, era digital telah mendorong Pegadaian bertransformasi ke arah digital. Untuk menjawab pergeseran perilaku masyarakat yang mengarah ke digital, Pegadaian merilis dua aplikasi sekaligus, yakni Pegadaian Digital Service dan Sahabat Pegadaian.
Agen pegadaian, tambahnya, ada tiga jenis yang dapat dipilih. Pertama, Agen Gadai. Mereka dapat melakukan transaksi gadai seperti yang dilakukan pihak Pegadaian. Tentu saja, mereka harus memiliki dan dibekali knowledge.
Kedua, Agen Pembayaran. Mereka bisa menerima transaksi pembayaran yang terjadi di Pegadaian, misalnya pembayaran untuk perpanjangan kredit. Ketiga, Agen Pemasar. Mereka dapat memasarkan produk-produk Pegadaian.
“Sampai saat ini, jumlah agen yang kami miliki masih lebih banyak dari jenis Agen Pemasar. Dengan menjadi Agen Pegadaian, mereka dapat memiliki benefit berupa keuntungan atau margin dari setiap transaksi. Misalnya, memperoleh fee base Rp 2.500 dari setiap transaksinya,” tegasnya.
Anna berharap, dengan sosialisasi ini, digital service yang dimiliki Pegadaian dapat tersosialisasi dan para peserta yang hadir dapat menjadi agen Pegadaian. “Saat ini, jumlah agen kami baru mencapai 60-an agen. Pada triwulan pertama ini, kami targetkan jumlah agen bisa mencapai 150.”
Demi mencapai target tersebut, selain menggelar Sosialisasi Agen Pegadaian, digelar juga edukasi kepada para nasabah Pegadaian, hingga menyelenggarakan Gathering Agen Pegadaian secara berkala.
Sementara itu, Ketua Umum IWITA Mubarika Darmayanti, menuturkan, program ‘Sosialisasi Agen Pegadaian 2018’ ini, pilot project. Ke depan, program serupa akan digelar di berbagai kota di Indonesia.
“Melalui program ini, ibu-ibu yang tergabung di IWITA berkesempatan utnuk mendengarkan langsung serta menangkap peluang usaha bisnis zaman now dari Pegadaian. Bisnis ini tentu saja sangat mudah dan menguntungkan hanya lewat aplikasi berbasis digital,” katanya.
Dengan semangat literasi digital dan ekonomi berbagi, organisasi perempuan tanggap teknologi tersebut mendukung Pegadaian bermitra dengan para pelaku internet, para pelaku industri rumahan dan UMKM untuk tumbuh bersama.
“Kami memiliki visi mencerdaskan masyarakat, terutama perempuan melalui TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), maka kerja sama ini diharapkan dapat menjadi sarana literasi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya mendukung Pegadaian di era transformasi digital menginisiasi satu bisnis yang ditujukan kepada generasi muda Indonesia, yang dimulai dari gen-X, Y, dan milenial Indonesia. Dengan platform aplikasi menjadi wadah bertransaksi dan memperoleh penghasilan.
Sebagai organisasi yang memiliki visi mencerdaskan perempuan Indonesia melalui TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), kerjasama ini diharapkan dapat menjadi sarana literasi digital dan penguatan jejaring yang ada di masyarakat dengan saling bertukar praktek-praktek terbaik, pengalaman dan aspirasi-aspirasi lainnya yang konstruktif untuk kemajuan perempuan. (tety)