JAKARTA (Pos Sore) — Berita pengusiran calon presiden PDI-P Joko Widodo (Jokowi) oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani berbuntut panjang. The Jakarta Post yang pertama kali melansir berita itu dikabarkan bakal dituntut oleh PDI Perjuangan karena merasa dirugikan oleh pemberitaan tersebut.
Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo menegaskan berita pengusiran Jokowi itu merupakan isu bernada fitnah dan memperburuk citra partainya. “Isu itu fitnah. Satu media yang memberitakan itu akan kami gugat karena menyebar fitnah yang tidak etis,” kata Tjahjo, Senin (14/4).
Sebagaimana diberitakan oleh media berbahasa Inggris itu, bahwa tidak lama setelah hasil hitung cepat (quick count) pemilu legislatif pada 9 April, Jokowi dikabarkan datang ke rumah Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDI-P) di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Di rumah Megawati itu bahwa terjadi perdebatan sengit antara putra Megawati Prananda Prabowo yang mendukung Jokowi dan Putri Megawati Puan Maharani akibat tidak tercapainya target suara PDIP.
Jokowi yang hadir pada saat itu diminta Puan Maharani untuk meninggalkan rumahnya. Puan Maharani sangat kecewa karena perkiraannya dari awal popularitas Jokowi akan menaikkan suara PDIP setidaknya 30 persen, dengan demikian akan mengantarkannya maju menjadi wakil presiden mendampingi Jokowi. Disebutkan juga dalam media itu Megawati hanya bisa menangis melihat perseteruan kedua anaknya tersebut.
Jokowi sendiri pada wartawan ketika meninggalkan rumah Megawati wajahnya terlihat tegang dan mengangkat bahunya kepada wartawan. Jokowi mengatakan walau hasilnya jauh dari target, PDIP tetap mensyukuri kemenangan tersebut dan berterimakasih atas dukungan yang diberikan.Tanggapan Jokowi berbeda saat ditanya wartawan dikediamannya, kala itu Jokowi mengaku kecewa dengan hasil perolehan suara tersebut. (hasyim)