WASHINGTON (Pos Sore) — Pasukan komando AS berhasil membekuk otak pelaku serangan berdarah di kantor diplomatik Amerika di Benghazi, Libia pada 2012 lalu. Serangan itu menewaskan empat warga Amerika termasuk dubes Amerika.
Pernyataan ini ditegaskan Presiden Barack Obama Selasa waktu setempat. Obama telah memerintahkan sebuah operasi di Libia pada Minggu lalu dengan mengirimkan pasukan operasi khusus untuk membekuk Ahmed Abu Khatallah. Kini Khattalah akan diterbangkan ke Amerika.
“Sejak serangan mematikan di fasilitas kami di Benghazi, saya telah membuat prioritas untuk menemukan dan mengadili pelaku yang bertanggung jawab atas kematian empat warga Amerika yang berani,” katanya dalam sebuah kunjungan ke Pittsburgh.
“Penangkapan Khatallah merupakan kemenangan buat Obama. “
Menurutnya, Khatallah akan diadili di Amerika. Penangkapan Khatallah merupakan kemenangan buat Obama. Selama ini kubu Republik menuduh Obama telah mengecilkan peran Alqaida dalam serangan 2012 untuk alasan politik dan bertindak lambat dalam melaksanakan keadilan.
Kubu Republik juga menuduh Menteri Luar Negeri kala itu Hillary Clinton gagal mengambil langkah untuk memastikan keselamatan personil diplomat Amerika.
Isu ini menjadi penghambat bagi Clinton yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2016 nanti.
Khatallah kini ditahan di kapal transportasi amphibi USS New York. Ia dibekuk di pinggiran Benghazi oleh pasukan operasi khusus Amerika termasuk beberapa anggota Delta Force AD.
Operasi ini berjalan lancar tanpa korban jiwa. Semua personil Amerika yang terlibat kini telah meninggalkan Libia. Menurut seorang pejabat Amerika, Khatallah akan diadili dan didakwa melalui sistem pengadilan Amerika dan tidak akan dikirim ke penjara untuk para tersangka anggota kelompok teroris Alqaida di Guantanamo, Kuba.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Obama untuk mengadili para milisi yang tertangkap di luar negeri melalui sistem pengadilan sipil Amerika ketimbang melalui pengadilan militer di Guantanamo, yang sebentar lagi akan ditutup.
“Pengaduan pidana yang dikeluarkan pengadilan distrik Amerika untuk Washington D.C., menuding Khatallah telah membunuh orang dengan menyerang fasilitas federal.”
Pengaduan pidana yang dikeluarkan pengadilan distrik Amerika untuk Washington D.C., menuding Khatallah telah membunuh orang dengan menyerang fasilitas federal, memberikan dukungan material untuk teroris dan menggunakan senjata api untuk melakukan kejahatan.
Sejauh ini pemerintah Libia belum berkomentar atas penangkapan itu. Menurut seorang pejabat Amerika, Libia tidak diberitahu tentang operasi penyerbuan rahasia itu.
Namun sumber Pentagon mengatakan Libia telah diberitahu tentang operasi penangkapan Khatallah hanya tidak disebutkan waktunya.
“Pasukan operasi khusus Amerika telah dua kali beroperasi di wilayah Libia untuk membekuk seorang milisi.”
Sebelumnya tim Delta Force AD AS telah membekuk tersangka Alqaida, Nazih Al-Ragye yang lebih dikenal dengan nama Abu Anas Al-Lily di Tripoli pada Oktober 2013 dan mengirimnya ke sebuah kapal AL AS untuk interogasi.
AL-Lily akhirnya diadili di pengadilan federal Amerika di New York dalam hubungannya dengan pemboman 1998 di kedubes Amerika di Kenya yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Khatallah akan diinterogasi oleh tim interogasi intraagensi elit yang dibentuk pada 2009 untuk mendapatkan informasi dari tersangka dengan tujuan untuk mencegah serangan teroris di masa depan.(arabnews/meidia)