JAKARTA(Pos Sore)—Tidak semua orang mengapresiasi gembira pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi. Direktur Eksekutif The President Center Didied Mahaswara misalnya justru menanggapi dingin keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut. Menurutnya, momentum ini harus disikapi oleh seluruh partai politik peserta pemilu secera cepat untuk mengimbangi elektabilitas Jokowi.
“Jokowi sesuai hasil survei masih berada pada peringkat teratas. Sedangkan kalau Mahkamah Konstitusi juga mengabulkan uji materi dari Yusril Ihza Mahendra maka peta politik akan menjadi sangat menarik,” kata Didied Mahaswara di Jakarta, kemarin.
Menurut Didied, andai Golkar berkoalisi dengan partai tengah seperti PPP, PKB, dan PKPI, sedangkan PDIP dengan Nasdem. Sementara Partai Demokrat koalisi dengan Gerindra dan PAN, serta di lain sisi Partai Hanura, PKS dan PBB koalisi mencalonkan capres masing-masing maka akan ada beberapa capres, yaitu Aburizal Bakrie, Prabowo, Jokowi, Wiranto, dan capres PKS.
Bila itu yang terjadi maka menurut Didied pilpres bisa terjadi dalam dua putaran antara Jokowi berhadapan dengan Prabowo. Bila dalam adu program visi dan misi Jokowi tidak bisa mempresentasikan dan menguasai kompetensi kepemimpinan maka Prabowo akan jadi pemenang.
Didied mengatakan, kelebihan mantan Walikota Solo ini adalah hanya dalam kompetensi dasar pribadi, agama, dan spiritual saja, sedangkan sektor lainnya tidak sama sekali. (andoes)