ALLAH cinta pada orang berdzikir, Allah juga cinta pada orang berfikir. Allah cinta pada orang yang taat dan yang menyejukkan hati ini, Allah cinta pada orang bertaubat…
Duh Gusti… begitu mega, masif, serta tak terbatasnya cinta Mu untuk kami, HambaMu yang hanya punya secuil ruang untuk jujur dalam setiap lafaz, sepenggal kata untuk bersyukur, sebongkah harta untuk jadi dermawan, dan sedikit nyali untuk bersabar.
Padahal kami sadar, hidup di dunia Mu ini cuma sebentar. Padahal kami sadar ada balasan untuk setiap perbuatan. Kami juga sadar hidup ini cuma sejenak, dan Engkau dengan kasih Mu katakan.. Setiap pertaubatan ‘kan mendapat ampunan.
Allah Ya.. Rahman, Engkaulah Yang sesungguhnya Maha Kasih. . Allah Ya.. Rahiim, Engkaulah Yang sesungguhnya Maha Sayang. KasihMu pada semua makhluk tak pilih kasih, namun benarlah sayangMu hanya pada kami yang paham. Paham akan semua janji yang kami toreh dan petaruhkan saat di alam arwah.
Seharusnya kami membalas kasihMu, harusnya kami memang membalas. Namun terbatas. Kami bersyukur atas kasihMu tapi kenapa tak bisa membalasnya kepada sesama. Ampuni kami yang selalu bertanya lalu memberi, kenapa kami tak bisa memberi tanpa bertanya. Ampuni kami yang tak hirau sesama insani, meski sadar ini duniawi.
Ampuni kami yang tak kuasa berlaku disaat saudara kami terus berlontar tak mampu, meski aku, Kau beri kuasa atas bumi. Ampuni kami lagi Ya Khalik, karena jadi makhluk tak padan. Terlebih, Kau telah jadikan kami khalifah negeri.
Meski Kau janjikan surgawi untuk kami khalifah terpuji, namun lagi-lagi ampuni kami Ya Gusti, duniawi begitu penuh puja puji.
Kami sangat waras, untuk tahu bahwa hidup di dunia Mu ini hanyalah sebentar. Namun kenapa kami tak cukup waras berlaku waras. Andai waktu bisa berulang bisa kah Engkau Yang Maha Pelindung, hindarkan kami menghitamkan hidup ini.
Lalu apa yang harus kami, khalifahMu, lakukan jika pertaubatan itu tak jua terlontar. Meski kami sadar, Engkau Allah aza wa zala cinta pada orang bertaubat. Akankah taubat itu tak terlontar sebelum ajal menjelang?
Ya.. Dzat Maha Pemberi ampun, jauhi kami dari pertautan hakiki duniawi, selagi tersisa waktu yang kami janjikan sebelum hadir di bumi. Sesungguhnya kami ingin hadir suci di hari akhir dan jadi penghuni surgaMu yang hakiki.(Fenty Ruchyat)