POSSORE.ID, DEPOK — Dalam bisnis properti, potensi konflik terutama terkait pengadaan lahan, perjanjian hingga proses transaksi sangat besar. Bisnis properti tidak sekadar membeli lahan, membangun rumah dan menjualnya.
“Ada manajemen yang harus dikuasai oleh seorang developer, yang menyangkut planning hingga kontrol. Jika planningnya tidak sesuai standar tentu bisnisnya tidak akan berkembang,” kata Notaris Isa Meilia, SH, MKn.
Persoalan inilah yang menjadi pembahasan dalam kelas inspirasi program Mini MBA Real Estate CSEL-GSSD UKK CSGS Universitas Indonesia, Sabtu 15 November 2025.
Notaris Isa menjadi narasumber pada kelas yang diikuti 30 peserta dari berbagai daerah di Indonesia tersebut. Ia membawakan topik berjudul “Legal Conflict and Mitigation”. Topik yang menarik untuk dikupas.
Isa menyampaikan banyak developer yang belum memahami bagaimana membeli lahan yang ‘aman’ tanpa berisiko terhadap gugatan dari pihak manapun.
Banyak juga yang belum paham bagaimana membuat perjanjian yang tidak berisiko hukum dan lainnya.
Jika seorang developer hanya berpikir sebatas membeli lahan, kemudian memecah menjadi beberapa kapling, menurut Isa, itu masih sangat rawan.