Catatan Akhir
Seharusnya para pejabat yang berbangsa Indonesia lebih sensitif dengan wacana naturalisasi dokter. Mereka perlu sedikit mencontoh ide cerdas dr. W. Bosch yang mengusulkan dan memprakarsai berdirinya sekolah Dokter Jawa. Sekalipun berbangsa Belanda namun beliau masih mengusulkan agar eleve dididik cuma-cuma dan diberi tunjangan beasiswa. Atau teladani J.J.W.E. van Riemsdijk, yang ketika prestasi Dokter Jawa menurun justru mengusulkan agar pendidikan kedokteran diteruskan dan disempurnakan. Beliau tidak mengusukan untuk ditutup. Pun, tidak mewacanakan naturalisasi dokter asing.
Wacana naturalisasi dokter asing yang meniru ideologi ayam sayur sebetunya tanpa disadari telah melukai perasaan dokter bangsa sendiri. Untuk diketahui, sekalipun dokter berbangsa Indonesia selalu diajari berpikir rasional, namun mereka juga manusia yang memiliki rasa dan kehormatan.
Mungkin sebagian orang tidak merasakan sakit dengan wacana naturalisasi dokter asing ini, sebab mereka bukan seorang dokter dan juga karena tidak pernah sekali pun memperoleh pertolongan dari dokter berbangsa Indonesia. Semua kebutuhan kesehatan diperoleh dengan meminta pertolongan kepada dokter asing di luar negeri. Namun demikian, penulis tetap berharap agar dapat menyisakan sedikit empati kepada dokter berbangsa Indonesia.
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa dokter berbangsa Indonesia sudah mengukir sejarah panjang untuk negerinya. Dalam suka dan duka dokter Indonesia berjuang, bekerja, merawat, dan mencitai rakyat dan bangsanya. Dokter Indonesia sangat mencintai Pancasila sebagai dasar filosofis yang di atasnya didirikan bangunan negara berdaulat bernama Indonesia.
Bila ada masalah dengan pencapaian target pembangunan kesehatan Indonesia atau distribusi dokter tidak merata ataupun karena kurang dokter, hendaknya dibicarakan baik-baik. Lakukan rembuk kesehatan nasional sebagai jalan penyelesaian, dengan melibatkan perwakilan para dokter dan perwakilan seluruh insan kesehatan Indonesia. Jangan lupa, kunci penyelesaiaan seluruh masalah kesehatan warga negara Indonesia ada di dalam rumah Indonesia dan di tangan bangsa Indonesia sendiri. Wallahu ‘alam bissawwab.