MONROVIA — Masyarakat Muslim di Liberia dianjurkan untuk tidak memandikan mayat orang yang meninggal akibat penyakit Ebola guna menghindari penyebaran virus itu.
Anjuran ini dikeluarkan menyusul meningkatnya angka kematian korban Ebola yang mencapai lebih dari 1.000 jiwa di kawasan Afrika Barat. “Pemakaman dan memandikan jenazah di beberapa negara di Afrika Barat telah memicu penyebaran penyakit. Karena itu kami menganjurkan untuk tidak memandikan jenazah guna menghindari interaksi langsung dengan korban dan tim medis menguburkannya secepat mungkin,” ujar Rana Sidani, jubir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemarin.
Peringatan ini dikeluarkan menyusul beberapa kasus yang menyebabkan orang-orang terinfeksi selama pemakaman kerabat mereka yang meninggal akibat virus Ebola.
“Ketika pasien meninggal, saat itu tubuhnya memiliki daya penularan tertinggi karena virus telah menguasai seluruh tubuh,” jelas jubir WHO Tarik Jasarevic.
Peringatan serupa juga dikeluarkan Imam Mohammed Turay, jubir Dewan Imam Nasional Liberia. Ia memperingatkan warga Muslim untuk tidak memandikan mayat karena dapat tertular Ebola. Ia juga menyebutkan Alquran melarang bersentuhan dengan mayat orang yang meninggal akibat penyakit menular.
Liberia termasuk salah satu negara di Afrika Barat yang memiliki tingkat kematian tertinggi akibat Ebola. Karena itu pemerintah Ebola Senin lalu mengumumkan akan menerima obat yang masih dalam tahap eksperimen Zmapp dari Amerika.
“Lantaran obat itu dikapalkan untuk digunakan di luar Amerika, prosedur yang tepat harus dilakukan,” ujar seorang jubir Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia Amerika. Perusahaan obat bekerja sama langsung dengan pemerintah Liberia.
Tingkat kematian pasien yang tertular Ebola di Liberia mencapai lebih dari 300 orang. Dewan Muslim Liberia akan mengirimkan delegasi yang terdiri 10 orang untuk membantu Kementerian Kesehatan dan Urusan Internal dalam memerangi Ebola. Masjid-masjid di Liberia juga menggelar kampanye kesadaran untuk mendidik orang Muslim tentang penyakit itu.
Ebola telah menewaskan 1.013 orang di dua negara Islam — Guinea dan Sierra Leone — selain Liberia sejak penyakit itu mulai menyerang pada Februari lalu, ujar sumber dari WHO.
Guinea adalah negara terparah yang terkena penyakit itu. Ebola pertama kali ditemukan pada 1976 di Republik Demokratik Kongo. Hingga kini belum ada obat yang ampuh mengatasi penyakit ini. Tanda-tanda awal seperti sakit kepala, nyeri otot, radang selaput mata dan tubuh lemas sebelum penderita mengalami tahap lebih parah yaitu muntah, diare, perdarahan internal dan eksternal.
Tingkat kematian saat ini berkisar 60 persen sekalipun Ebola dapat membunuh hingga 90 persen orang yang tertular.(onislam /meidia)