JAKARTA (Pos Sore) — Kesehatan calon jamaah haji Indonesia yang mencapai 168 ribu orang, dibayang-bayangi dengan merebaknya penyakit virus Ebola dan Mers-cov. Pemerintah pun mewaspadai ancaman penyebaran kedua penyakit itu. Terlebih ebola kini berstatus darurat internasional.
“Pada musim haji tahun ini terdapat dua penyakit menular emerging zoonosis yang perlu diwaspadai, yaitu Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus atau MersCov dan Ebola Diseases. Sampai saat ini, di Indonesia tidak ada penularan MersCov dan Ebola,” kata Menko Kesra, Agung Laksono, di Kemenko Kesra, Rabu (13/8).
Agung menjelaskan, MersCov yang beberapa bulan lalu mewabah di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, saat ini penularannya mulai menurun. Meski begitu, Agung mengingatkan, tetap perlu diwaspadai karena berkumpulnya jamaah haji.
Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, menambahkan, perhatian terbesar pemerintah saat ini adalah pada jamaah haji yang akan berangkat ke Arab Saudi mulai 1 September. Pihaknya terus melakukan kontak dengan menkes Saudi, agar tidak menyebabkan masalah di musim haji,” katanya, dalam kesempatan yang sama.
Menkes menjelaskan, pihaknya sudah mensosialisasikan wabah virus ebola terutama kepada seluruh masyarakat yang akan ke Arab Saudi. Rumah sakit juga disiagakan untuk mengantisipasi hal tersebut.
Pengunjung dari negara-negara yang terinfeksi ebola, lanjut Menkes, juga sudah dibatasi. Menurut Menkes, Kemenkum HAM sudah memperketat visa bagi warga negara yang terinfeksi virus mematikan tersebut. Pemerintah juga telah menyusun, menyebarkan, dan menyosialisasikan pedoman penanganan ebola bagi petugas Kemenkes dan Kemendagri.
Dalam rangka penguatan kerjasama internasional dalam pengendalian emerging zoonosis, pada 19-21 Agustus 2014 di Hotel Sangrilla diadakan pertemuan Global Health Security Agenda yang dihadiri 65 negara, organisasi internasional, donor, dan mitra pembangunan. (tety)