JAKARTA (Pos Sore) — Kalau biaya produksi film horor sampai menghabiskan dana Rp20 miliar, pastinya film tersebut menarik untuk ditonton. Rasanya di luar logika jika produser rela mengeluarkan dana banyak untuk menghasilkan film yang “biasa-biasa” saja. Apa kata dunia?
Terbayang tidak jika ternyata ada film horor yang biaya produksinya semahal itu? Pernah ada tidak di Indonesia yang begitu? Untuk ukuran film horor sepertinya baru terjadi di film “Jeritan Malam” garapan sutradara dan produser Sunil Soraya dan Rocky Soraya. Bagaimana tidak, proses pembuatan film ini dihitung-hitung menelan biaya hingga Rp20 miliar.
“Jeritan Malam merupakan salah satu film horor termahal di Indonesia,” ujar Rocky Soraya dalam jumpa pers, di Plaza Senayan XXI, Sabtu (7/12) malam. Wow, angka yang sungguh fantastis. Sepertinya untuk level Indonesia, ini baru pertama kalinya terjadi. Mengapa biaya produksi bisa mahal? Kalau berkaca pada film-film horor Indonesia lainnya, bisa saja biaya ditekan sedemikian rupa. Tapi nyatanya tetap saja tidak bisa dipangkas.
Apa yang membuat film yang dibintangi Herjunot Ali, Cinta Laura Kiehl, Winky Wiryawan, Indra Brasco, Roy Marten, ini memakan biaya begitu besar? Dalam gala premiere film yang mulai tayang Kamis (12/12/2019), ini Rocky Soraya membocorkannya. Katanya, ada beberapa hal yang membuat biaya produksi dari film ini menjadi mahal.
Pertama, syuting film ini berlangsung selama 54 hari dengan melibatkan ratusan crew. Di film ini, tidak banyak memanfaatkan teknologi CGI agar film yang dihasilkan senatural mungkin. Kedua, lokasi-lokasi syutingnya memang belum pernah dipakai oleh film sebelumnya. “Kami mencari mobil dan rumah di era 2007, Belum lagi post production-nya dibuat di Bangkok, sehingga biayanya mahal,” kata Rocky.
Jangan harap menemukan sosok “makhluk lain” yang lazim biasa kita temui di film-film horor. Di tangan Rocky Sorayah, film ini dikemas secara berbeda dengan film-film horror kebanyakan. Tak ada penampakan genderuwo atau kuntilanak sama sekali di film ini. Ia pun menargetkan ada 1 juta orang yang menonton film “Jeritan Malam” yang naskahnya ditulis Ade.
Para pemain yang juga dihadirkan dalam gala preimere berbagi kisah. Herjunot yang didapuk memerankan sosok Reza, menuturkan mengapa ia akhirnya memutuskan mengambil bagian pada film ini karena pihak Soraya Intercine Films tidak main-main dalam karya-karyanya.
“Selain karena ceritanya yang lumayan bisa terukur, pihak Soraya benar-benar memikirkan skripnya. Bahkan para cast-nya diberi keleluasaan yang cukup besar. Tujuannya supaya pada saat sudah masuk set, kita tahu mau ngapain,” tambah Junot, sapaan Herjunot.
Sementara itu, Cinta Laura mengaku sejak awal tertantang memerankan tokoh Wulan dalam film Jeritan Malam. Ia tertantang memerankan karakter memang benar-benar beda. Karakter ini menjadi challenge buat dirinya. Dia yang berkepribadian sedikit pemberontak, harus menjadi sosok gadis lemah lembut, kalem, pemalu serta lugu.
“Kata Pak Sunil, ini nggak sekedar bisa menghadirkan karakter itu . Tapi body language aku juga harus bisa menunjukkan itu . Jadi mau nggak mau aku harus melepaskan body language aku yang masih bule banget,” ujar Cinta, sembari tersenyum.
Dalam film tersebut, Cinta berperan sebagai Wulan, kekasihnya Reza. Cinta dituntut berperan sebagai perempuan asal Bogor. “Jadi bukan hanya bahasanya saja yang lembut, body language saya juga harus mencerminkan gadis manis dari Bogor,” tambahnya.
Jeritan Malam sendiri menceritakan kisah Reza (diperankan Herjunot Ali) yang ingin mandiri sehingga memutuskan menerima pekerjaan dari sebuah perusahaan yang berlokasi di Jakarta.
Seiring dengan penugasan kerja yang telah diterima oleh Reza, ia pun menempati sebuah mess perusahaan yang berlokasi di Jawa Timur.
Perkenalan Reza dengan beberapa pegawai lama yang menempati mess tersebut, mengantarkan Reza bersahabat dengan Minto (Indra Brasco), Indra (Winky Wiryawan), dan Dikin (Fuad Idris) para pegawai lama yang menempati mess tersebut.
Persahabatan yang mulai terjalin tersebut, perlahan mulai mengantarkan Reza untuk mengetahui adanya berbagai macam kejadian menyeramkan yang telah terjadi di mess yang ditempati.
Ketidakpercayaan Reza terhadap hal-hal yang berbau ghaib, telah membuat Reza mengajak para sahabatnya untuk menggali lebih jauh sejarah masa lalu dari mess tersebut. Seiring dengan berbagai macam kejadian mnyeramkan, Reza mencoba untuk membuktikan kepada para sahabatnya bahwa hal-hal yang berbau ghaib itu tidak ada.
Sayangnya, Reza melakukan satu ritual yang seharusnya tidak ia lakukan. Tanpa Reza sadari, ternyata itu menjadi kesalahan terbesarnya. Bagaimana kelanjutannya? Tonton saja di bioskop-bioskop kesayangan Anda, karena film ini mulai tayang hari ini. (tety)