JAKARTA (Pos Sore) — PT Bank Tabungan Negara (BTN) dinilai tak miliki cukup kemampuan memenuhi kebutuhan kredit perumahan rakyat, jadi salah satu alasan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengakuisisi bank tersebut dengan bank BUMN beraset besar, Mandiri.
Selain itu, kompetisi perbankan global akan membahayakan BTN untuk dimiliki asing. “Perkembangan ini, bank asing yang amat diuntungkan karena hanya bank asing yang bisa melayani perusahaan yang berkapasitas besar juga,” jelas Dahlan, kemarin.
“Perbankan di Asia Tenggara hanya dikuasai oleh Malaysia, kalau BTN diakuisisi Mandiri, maka perbankan Indonesia sudah kalahkan Malaysia.”
Selama ini, kata dia, BTN tidak punya cukup kemampuan untuk memenuhi tingginya animo permintaan kebutuhan kredit perumahan rakyat (KPR).
“Bangsa Indonesia sudah waktunya memiliki bank yang lebih besar dari Bank Malaysia. Negara kita besar, tapi banyak kalah di berbagai sektor oleh Malaysia. Kalau BTN diakuisisi Mandiri, maka perbankan Indonesia sudah kalahkan Malaysia,” tegasnya.
Selama ini bank-bank besar di Asia Tenggara hanya dikuasai oleh Malaysia, Singapura dan Thailand. Sedangkan Indonesia, hanya masuk dalam daftar negara miskin.
Dahlanpun meminta direksi menganggap penting upaya akuisisi ini yang bisa tingkatkan kinerja. “Skemanya BTN menjadi anak usaha Mandiri, tidak dilebur tapi menjadi lebih kuat. BTN harus diperbesar,” ucap Dahlan usai rapat pimpinan di kantor Re-Indo, Jakarta, kamis (17/4).
“Mandiri miliki kemampuan memenuhi pengembangan BTN. Dalam aksi korporasi tersebut, maka negara memiliki keuntungan lebih kuat dalam perumahan.”
Soal penunjukan Bank Mandiri tersebut, Dahlan menilai karena memiliki kemampuan untuk memenuhi pengembangan BTN. Dalam aksi korporasi tersebut, maka negara memiliki keuntungan lebih kuat dalam perumahan.
Sementara itu Dirut Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengungkap rencana akuisisi sebenarnya sudah digagas sejak Menteri BUMN Tanri Abeng.
Menurutnya, rencana ini cukup strategis menghadapi persaingan bank nasional dengan bank asing.
Ia menjamin BTN tidak akan berubah meski statusnya berubah menjadi anak usaha Bank Mandiri. Kebutuhan modal BTN untuk berkembang bisa segera dipenuhi oleh Bank Mandiri.
Pihaknya segera menyelesaikan akuisisi 60,14 persen saham pemerintah di BTN pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Mei.(fent)