Saat ini, pemerintah sedang menyusun mekanisme untuk membedakan kendaraan milik pengemudi ojol dari kendaraan pribadi biasa. Tujuannya agar subsidi tepat sasaran.
Langkah pemerintah menggolongkan ojol ke dalam kategori UMKM mencerminkan komitmen untuk mendukung sektor informal yang menjadi tulang punggung perekonomian.
Subsidi ini diharapkan meringankan beban operasional para pengemudi, terutama di tengah dinamika harga bahan bakar yang fluktuatif.
Menteri UMKM menegaskan akan ada pertemuan dengan perwakilan pengemudi ojol guna membahas lebih lanjut implementasi kebijakan ini.
Dengan skema subsidi baru ini, para pengemudi ojol dapat terus menjalankan aktivitas harian mereka dengan lebih tenang.
Langkah selanjutnya adalah memastikan mekanisme penyaluran subsidi berjalan efisien dan tepat sasaran.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya juga mengisyaratkan pemerintah akan mencabut ojol dalam kategori untuk mendapat BBM bersubsidi.
Sebelumnya, ojol disebut-sebut tidak termasuk kriteria penerima BBM bersubsidi. Bahkan, tidak sedikit pemberitaan yang mengeklaim dan menyimpulkan ‘ojol dilarang menggunakan Pertalite’. Pemberitaan ini menyulut kalangan ojol yang mengancam melakukan demo besar-besaran.