3.8 C
New York
03/12/2024
Aktual Internasional Pendidikan

Menteri Ristek RI dan Menteri Pendidikan Belanda Resmi Membuka WINNER 2020 Secara Virtual

JAKARTA (Pos Sore) — Pekan Kerjasama Pendidikan dan Riset Indonesia-Belanda atau Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) 2020 yang berlangsung pada 24-26 November 2020, resmi dibuka Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Ingrid Katharina van Engelshoven.

WINNER 2020 bertema “Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan – Dari Pengetahuan ke Praktik” yang dimoderatori pasangan Andini Effendi dan Dirk Jan Koch, ini dihelat secara daring oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Dewan Riset Belanda (NWO), Nuffic Neso Indonesia, dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro

Dalam sambutannya, Menristek Bambang Brodjonegoro menyatakan kegiatan WINNER memberikan kesempatan untuk merefleksikan sejarah panjang kolaborasi Belanda-Indonesia, mengidentifikasi prioritas bersama, serta memperdalam hubungan antara kedua negara dan membentuk kolaborasi baru.

Karena itu, menristek menegaskan, perlunya kolaborasi internasional menjadi prioritas untuk mempercepat kualitas perguruan tinggi Indonesia melalui kerjasama internasional terutama dengan Belanda.

“Pemerintah Indonesia berkomitmen di tingkat tertinggi untuk memfasilitasi dan memperluas akses institusi pendidikan tinggi Indonesia ke penelitian Belanda dan peluang pendidikan serta kerjasama beasiswa,” katanya, Selasa (24/11/2020).

Menurut Bambang, kerjasama international dalam penelitian dan pendidikan sangat penting untuk mengembangkan penelitan, pendidikan dan teknologi di Indonesia. Saat ini, universitas di Indonesia menduduki peringkat 296 di QS world (rangking universitas di dunia), hal ini bisa dikatakan cukup rendah di sisi Indonesia.

Mengingat Indonesia merupakan peringkat ke-4 berkaitan dengan populasi dan menduduki posisi ke 16 dalam GDP di perekonomian. Berkaitan dengan informasi tersebut Indonesia membutuhkan untuk mempercepat peningkatan kualitas perguruan tinggi.

“Terutama dengan Belanda, universitas – universitas di Belanda cukup dikenal. Berdasarkan pengalaman saya ketika masih menjabat di Universitas Indonesia melakukan kontak dengan universitas luar negeri untuk menawarkan kerjasama penelitian sangatlah mudah. Melalui acara ini diharapakan kerjasama penelitian Indonesia dengan Belanda dapat terus bertambah dan akan terus mendapatkan dukungan penuh dari kedua belah negara,” katanya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda Ingrid van Engelshoven

Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda Ingrid van Engelshoven menyampaikan Indonesia adalah pintu gerbang Asia Tenggara, Belanda adalah pintu gerbang ke Eropa. Karenanya, saling bekerja sama menjadi agenda kedua negara.

Menurutnya, WINNER menjadi momentum bagi kedua negara untuk dapat terus melakukan kerja sama di masa yang akan datang. Karenanya, Belanda mengajak Indonesia untuk belajar bersama, bertukar pikiran bersama agar Belanda dan Indonesia dapat menjadi pemenang.

“Belanda melihat perkembangan pesat di Indonesia sangat mengesankan dan kami ingin menjadi bagian dari perkembangan ini. Komitmen kami di tingkat tertinggi untuk memfasilitasi dan memperluas akses institusi pendidikan tinggi Belanda ke penelitian Indonesia dan peluang pendidikan serta kerjasama beasiswa,” katanya.

Ia berpendapat, pentingnya kolaborasi internasional untuk mempertahakan dan memajukan proses perkembangan ini menjadi lebih baik. Dibutuhkan sumberdaya manusia yang terbaik dan fasilitas yang terbaik, kedua negara ini juga saling menghargai dalam hal perbedaan yang ada.

WINNER sendiri akan berfokus pada kolaborasi Indonesia – Belanda dalam sains dan pendidikan, termasuk kolaborasi dengan sektor swasta R&D, dalam kemitraan swasta-publik, dan menampilkan Living Labs sebagai inkubator untuk investasi perusahaan.

Kegiatan WINNER pertama kali diumumkan oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte saat berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2019. Kemudian disampaikan oleh Ketua NWO Wim van den Doel kepada Raja dan Ratu Belanda serta Menteri Luar Negeri Indonesia, selama kunjungan kenegaraan Belanda ke Indonesia pada Maret 2020.

Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl

WINNER dimaksudkan untuk mendorong peneliti ilmiah dan terapan Indonesia dan Belanda untuk bekerja sama dalam masalah global yang relevan bagi masyarakat dan pembuat kebijakan di kedua negara, terutama terkait pencapaian SDGs. Dalam hal ini, memungkinkan Indonesia untuk belajar dari pendekatan Belanda untuk membangun sistem pendidikan tinggi dan inovasi sains.

Selain mempromosikan kolaborasi litbang kedua negara, pelaksanaan WINNER yang pertama ini juga memiliki fokus khusus tentang bagaimana Indonesia dan Belanda dapat belajar dan saling mendukung dalam kolaborasi sains dan pendidikan untuk mengatasi krisis Covid-19.

Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl, menyampaikan rasa senangnya melihat banyak alumni Belanda yang ikut aktif dalam acara ini. Keterlibatan alumni Belanda dalam berbagai bidang, mulai dari Green Education sampai Public Heath, menjadi bukti nyata kontribusi mereka dalam riset dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Yang secara tidak langsung juga berkontribusi dalam percepatan pencapaian 17 tujuan pembangun berkelanjutan (SDGs).

Sektor SDGP yang harus diproritaskan dalam kerja sama pendidikan dan penelitian terutama dalam kondisi saat pandemi adalah penelitian dalam bidang kesehatan dan kualitas hidup, pendidikan juga tentang perubahan iklim, pertanian, hukum dan keadilan, hidrologi, lingkungan, dan ekonomi.

Dalam kesimpulan, mengkombinasikan 3 aspek yaitu aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan harus seiring sejalan dan Indonesia dapat melihat contoh penerapan keseimbangan dalam ketiga aspek ini. Penelitian dalam penemuan vaksin juga akan menjadi prioritas dalam kerjasama penelitian dan diharapkan Indonesia dan Belanda dapat melakukan hal ini. (tety)

Leave a Comment