14 C
New York
27/10/2024
Aktual

Menteri Pariwisata Luncurkan Jember Fashion Carnaval ke-16

IMG_20170720_203106

JAKARTA (Pos Sore) — Jember Fashion Carnaval (JFC) kembali digelar untuk ke-16 kalinya di Kota Jember, Jawa Timur (Jatim) pada 9-13 Agustus 2017. Event ini sekaligus menetapkan Jember sebagai Kota Karnaval.

Penyelenggaraan event tahunan JFC ini mengangkat tema ‘Victory Unity in Diversity’ dan mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dengan menjadikan Jember sebagai Kota Karnaval berkelas dunia setaraf dengan kota-kota karnaval internasional lainnya seperti Rio de Janeiro, Brazil.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kiprah JFC menginspirasi banyak karnaval di tanah air serta memiliki sederet prestasi internasional sehingga sangat layak dipromosikan ke tingkat global.

“Semua orang mengakui JFC berkelas dunia. Untuk mewujudkan itu Kemenpar menetapkan Jember sebagai Kota Karnaval,” kata Arief Yahya, saat meluncurkan secara resmi Jember Fashion Carnaval 2017, di Kementerian Pariwisata, Kamis (20/7) malam.

Penetapan sebagai Kota Karnaval melalui Surat Keputusan (SK) Menpar itu dalam rangka mengangkat Jember go international.

IMG_20170720_202004

“Jika JFC ingin bersaing di level global harus menyatukan langkah dalam Indonesia Incorporated. Untuk ini Kota Jember harus diset menjadi Kota Karnaval berkelas dunia,” kata Menpar Arief Yahya.

Menurutnya, dari sisi cultural value, kreativitas JFC sudah layak dijadikan magnet untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman). Namun, dari commercial value atau financial value masih belum terlalu menarik karena belum bisa dikapitalisasi dengan baik.

“Dengan menjadikan sebagai Kota Karnaval berkelas dunia sisi commercial value atau financial value-nya dapat dinaikkan,” kata Arief Yahya.

Dari sisi cultural value, kreativitas JFC sudah diakui dunia hal ini terbukti dengan diraihnya sederet penghargaan internasional sebagai best national costume dengan inspirasi dari berbagai daerah di tanah air.

Sebut saja Bali (Best National Costumemister International 2010 di Indonesia), Toraja Karembau (Best National Costume Man Hunt International 2011 di Korea Selatan), dan Papua (Best National Costume Mister Universe Model di Republika Dominica).

Selain itu, Borneo (Best National Costumemiss Supranational 2014 di Polandia), Lampung (Best National Costumemiss International 2014 di Tokyo, Jepang dan Best National Costume Miss Grand International 2016 di Las vegas, USA).

Penghargaan lainnya, Toraja Tongkonan (Best National Costume Miss Supranational 2015 di Polandia), Borobudur (Best National Costume Miss Universe 2015 di Florida, USA), Betawi (Best National Costume Miss Tourism International 2016 di Malaysia), dan Garuda (top 5 national costume miss universe 2016 di Philipina).

Menpar menyebutkan portopolio bisnis pariwisata Indonesia bersumber pada daya tarik budaya (culture) 60%, alam (nature) 35%, dan daya tarik buatan manusia (manmade) 5% yang dikembangkan dalam produk wisata berupa event tourism dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

“Sementara itu, kegiatan JFC 2017 akan meliputi meliputi exhibition, carnival, conference, dan concert,” ujarnya.

Menurut Presiden JFC Dynand Fariz, tema ‘Victory Unity in Diversity’ JFC ke-16 ini melambangkan kemenangan Indonesia dalam berbagai kompetisi dunia yang diikuti oleh 50 hingga 80 negara atas diraihnya best national costume male dan female peagant.

“Victory juga menggambarkan kemenangan atas keberhasilan bangsa Indonesia menyatukan berbagai perbedaan (Bhinneka Tunggal Ika) ke dalam bingkai NKRI,” kata Dynand Fariz yang juga sebagai Ketua Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI).

Selama 16 tahun JFC berkiprah, menurut Dynand Fariz, telah diperoleh sekitar 12-13 penghargaan internasional di antaranya dalam ajang International Carnaval de Victoria 2016 di Seychelles-Afrika hanya kalah dengan Notting Hill (USA) dan (Reunion) France, sekaligus sebagai satu-satunya negara di Asia yang berhasil masuk peringkat tiga besar.

Penyelenggaraan JFC ke-16 akan dimeriahkan dengan acara pembukaan berupa defile yang menampilkan antara lain para penari dan pemain gamelan Sriwijaya (dukungan dari Pemprov Sumatera Selatan (Sumsel).

Lalu dilanjutkan dengan JFC International Exhibition, JFC International Conference, JFC Kids Carnival, JFC Artwear Carnival, Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI), dan ditutup dengan JFC Grand Carnival. (tety)

Leave a Comment