JAKARTA (Pos Sore) – Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, memberikan kuliah umum di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat.
Dalam kuliah umum yang mengambil tema ‘Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Revolusi Mental’ , itu Menko PMK mengucapkan terima kasih atas inisiatif Pimpinan dan civitas akademika ITB yang berkomitmen dalam mewujudkan Revolusi Mental di lingkungan Kampus.
Turut hadir dalam acara ini Perwakilan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Dirjen Pengembangan dan Kemahasiswaan Kemristekdikti, Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Staf Khusus Menko PMK Bidang Hubungan Kelembagaan Negara dan Masyarakat, Rektor ITB, dan seluruh civitas akademika ITB.
“Sebagai Gerakan Hidup Baru, Revolusi Mental bertujuan untuk menanamkan rasa percaya diri akan kemampuan sendiri, menanamkan optimisme dan daya kreatif masyarakat dalam menghadapi tantangan berbangsa dan bernegara” ucapnya.
Menurut Menko PMK, ada tiga alasan utama mengapa Indonesia memerlukan Revolusi Mental. Pertama, maraknya praktik-praktik yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. Kedua, Indonesia perlu mengejar ketertinggalan di bidang perekonomian dari negara-negara lain. Ketiga, adanya krisis identitas yang saat ini sedang dialami bangsa Indonesia.
Untuk itu, Menko PMK mengajak seluruh civitas akademika ITB bersama-sama melakukan revolusi mental, dengan tujuan terbentuknya karakter bangsa yang berintegritas, beretos kerja dan senantiasa bergotong-royong.
Menko PMK berharap Perguruan Tinggi ITB dapat menjadi garda terdepan dalam implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dan juga harus dapat berperan sebagai agen perubahan yang mampu menghasilkan generasi calon pemimpin bangsa.
Dalam membangun generasi muda yang berkarakter, Pemerintah telah melakukan upaya dan terobosan dalam menyediakan akses yang lebih luas bagi rakyat untuk mendapatkan Pendidikan di Perguruan Tinggi. Salah satunya, memberikan beasiswa Bidikmisi kepada lebih dari 350.000 mahasiswa dari keluarga tidak mampu di seluruh Indonesia.
Usai memberikan kuliah umum, Menko PMK diberi kesempatan menjawab pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa dalam sesi tanya jawab. Ada tiga pertanyaan yang dilontarkan yaitu pertama wujud nyata implementasi GNRM, kedua contoh konkrit program pemberdayaan perempuan, ketiga terkait lunturnya rasa nasionalisme yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Menjawab pertanyaan itu, Menko PMK mencontohkan cyber pungli sebagai salah satu wujud nyata GNRM. Untuk program pemberdayaan perempuan saat ini pemerintah sedang mengoptimalkan sebaik mungkin salah satunya dengan memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkontribusi dalam pemerintahan sebagaimana yang terdapat dalam UUD 1945.
Sedangkan untuk pertanyaan terakhir, Menko PMK kembali mengajak seluruh civitas akademika ITB untuk mendorong implementasi GNRM sebagai upaya mengembalikan rasa nasionalisme yang mulai luntur. (tety)