Giwo lantas mengajak PERSAMI untuk bergabung dalam pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan keamanan digital bagi perempuan terutama pelaku UMKM.
“Karena saat ini sekitar 70 persen perempuan UMKM telah terhubung dengan e-commerce,” tegasnya.
Lewat kemitraan antara organisasi-organisasi perempuan diharapkan kesenjangan dalam dunia digital dapat dijembatani, sehingga dapat tercipta ruang digital yang lebih aman bagi perempuan di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal DPP PERSAMI Prof. Dr. Euis Amalia M.Ag menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Kowani karena sudah menerima PERSAMI untuk bergabung dalam federasi organisasi-organisasi perempuan di bawah Kowani.
”Dengan bergabung bersama Kowani, kami berharap ke depan semakin bisa mengembangkan sayap organisasi,” ujar Prof Euis.
PERSAMI sebagai organisasi yang beranggotakan saudagar-saudagar perempuan muslimah, lanjut Prof Euis, akan terus mendorong para pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal.
“Kami siapkan menjadi wadah bagi pelaku UMKM perempuan untuk mendapatkan sertifikasi halal, dan kita siapkan tidak hanya memenuhi pasar lokal tetapi juga pasar global,” jelasnya.
PERSAMI sendiri memiliki 5 program kerja utama yakni Program Hadija (Halal di Jaringan Digital), Fatimah (Festival Produktivitas Rumah Tangga).
Selain itu, Rindu (Rumah Inovasi Produk Halal), Seratus (Serat untuk Sejahtera), Pahala (Pangan Halal Berbahan Lokal), dan Sedunia (Sinergi Produk Dunia).