BEKASI (Pos Sore) – Baku tembak dengan polisi, pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) sadis yang kerap beraksi di Bekasi maupun di luar Bekasi tewas ditembak petugas Polres Metro Bekasi Kota di Kampung Bantargebang, Jalan yayasan Nurul Huda RT 06/02, Kecamatan, Bantargebang, Kotamadya Bekasi, Selasa (20/3) dinihari sekitar pk 01:30 WIB.
Pelaku, Mul alias Kebo, tewas setelah baku tembak dengan polisi yang mengepungnya di lokasi. Penjahat sadis itu sudah diincar polisi, karena sering melakukan tindak kejahatan curanmor yang disertai kekerasan. Dalam aksinya, pelaku tidak segan-segan menganiaya korbannya jika melawan.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto menjelaskan penyidik sebelumnya mengamankan dua rekan pelaku dan berhasil mendapat informasi tempat tinggal pelaku. Polisi kemudian mengepung rumah kontrakannya sambil melepaskan tembakan peringatan.
Pelaku mencoba kabur dengan membobol plafon dan melewati atap-atap rumah warga. Saat itu, pelaku menembaki petugas hingga akhirnya terpaksa dilumpuhkan. “Pelaku sempat melepaskan tembakan ke arah anggota. Maka dilakukan tindakan tegas menembak pelaku,” ujarnya.
Dikatakannya, berdasarkan pengakuan rekan pelaku yang sebelumnya ditangkap, pelaku telah beraksi puluhan kali di berbagai wilayah di Bekasi. “Pelaku melakukan kejahatannya sudah puluhan kali dan semuanya curas (pencurian dengan kekerasan), bawa senpi. Jika terhalangi, pelaku pasti selalu mengeluarkan senpinya,” tuturnya.
Jasad pelaku kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk divisum. Sementara senjata pelaku diamankan pihak kepolisian. “Senjatanya jenis FN, tapi belum kita cek apakah standar atau rakitan yang digunakan pelaku,” ungkapnya.
Menurut warga sekitar, pelaku biasa dipangggil dengan sapaan Gembul alias Kebo. Dia berpindah berpindah-pindah tempat tinggal. Selama menetap di kontrakan yang sekarang ditempati, pelaku beserta istri dan seorang anaknya jarang bergaul dengan warga sekitar. “Tadinya pelaku mengontrak di depan, kemudian pindah ke belakang. Pelaku tinggal di sini baru 5 bulan,” pengakuan warga. (marolop)