3.8 C
New York
03/12/2024
Aktual Kesehatan Kesra Pendidikan

Masih Banyak Anak Indonesia Alami Hambatan Akses Pendidikan dan Nutrisi, SGM Eksplor Ajak Kolaborasi Ayo Tunjuk Tangan

JAKARTA (Pos Sore) — Melalui Kolaborasi Ayo Tunjuk Tangan, SGM Eksplor maksimalkan akses nutrisi dan pendidikan generasi maju di 41 Kabupaten/Kota di Indonesia. Selain berkolaborasi dengan masyarakat serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, juga menggandeng Telkomsel dan CAKAP.

Kolaborasi ini diyakini mampu memaksimalkan akses nutrisi dan pendidikan anak-anak yang selama ini terbatas. Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang belum terlihat kapan akan berakhir.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 9 dari 10 anak di Indonesia masih mengalami kekurangan akses edukasi dan nutrisi yang memadai. Adanya pandemi Covid-19 semakin mempersulit akses tersebut.

Sebut saja akses yang terbatas terhadap kuota internet dan perangkat digital yang memadai. Kondisi ini jelas menghambat siswa untuk belajar daring. Hanya kurang dari 15% siswa pedesaan yang memiliki komputer untuk belajar.

Tidak beda jauh dengan pelajar yang tinggal di perkotaan. Ternyata, hanya ada 25% yang mempunyai komputer untuk belajar dari rumah. Banyak pula siswa yang berbagi ponsel pintar dengan saudara atau orang tua. Mereka juga bergantung pada temannya untuk mengerjakan tugas sekolah.

Dari sisi akses nutrisi, dampak pandemi telah mengakibatkan adanya peningkatan kurangnya akses nutrisi untuk anak. Mereka pun berisiko lebih tinggi untuk mengalami kekurangan gizi yang dapat menghambat kemampuannya untuk tumbuh secara optimal.

Padahal anak-anak adalah harapan masa depan bangsa yang perlu dipersiapkan sejak dini. Salah satu kunci agar anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi maju adalah dengan memastikan akses edukasi dan nutrisi terpenuhi dengan baik.

Begitu persoalan yang mengemuka saat konferensi pers virtual “Kolaborasi Gerakan Sosial Ayo Tunjuk Tangan Maksimalkan Akses Edukasi & Nutrisi Generasi Maju”, Kamis, 9 Desember 2021.

Konferensi pers ini menghadirkan narasumber Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek), Jumeri, S.TP., M. Si.

Selain itu, pengamat sosial anak dan sosiolog dari Universitas Indonesia Daisy Indira Yasmine, S.Sos., M.Soc. Sci, Marketing Manager SGM Eksplor Astrid Prasetyo, General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel Andry P Santoso, dan Senior Business Development Manager CAKAP Siti Messyana Putri.

“SGM Eksplor percaya semua anak berhak untuk maju, sehingga seharusnya tidak boleh ada anak yang tertinggal, termasuk dalam memperoleh akses nutrisi dan pendidikan,” kata Astrid Prasetyo.

Menurutnya, untuk mewujudkan generasi maju dan unggul ini perlu kolaborasi dengan berbagai pihak. Terlebih, upaya ini juga sejalan dengan visi pemerintah dalam mempersiapkan dan membangun SDM unggul.

“SGM Eksplor terus berupaya untuk menghadirkan berbagai inisiatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung intervensi yang tepat dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia,” katanya.

Karena itu, di tahun 2021 ini, sebagai upaya untuk mendukung akses kemajuan anak Indonesia, SGM Eksplor melakukan rangkaian inisiatif kolaboratif melalui gerakan sosial #AyoTunjukTangan untuk mewujudkan #GenerasiMaju.

Gerakan sosial ini telah berhasil menyalurkan dukungan akses pendidikan dan nutrisi. Dukungan berupa gawai dan beasiswa pendidikan online bagi 1.500 siswa Sekolah Dasar.

Selain itu, rehabilitasi 10 sekolah dan 75.000 dukungan produk susu pertumbuhan untuk anak di atas usia 1 tahun yang tersebar di 41 kota dan 15 provinsi di Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek), Jumeri, mengatakan,

Kemajuan SDM Indonesia untuk mencapai visi Generasi Emas Indonesia 2045 merupakan salah satu prioritas penting pemerintah, agar dapat mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas unggul, maju, mandiri, cerdas, dan sehat.

“Kami meyakini bahwa anak-anak Indonesia saat ini dapat menjadi mesin pembangunan yang luar biasa saat mereka mencapai usia produktif dan akan dapat meraup manfaat maksimal dari bonus demografi untuk mendukung kemajuan masa depan bangsa,” katanya.

Namun, untuk dapat mencapai hal tersebut, Indonesia harus berinvestasi sekarang juga untuk generasi muda. Termasuk di bidang pendidikan dan kesehatan yang menjadi fondasi untuk dapat mendukung pengembangan potensi mereka secara maksimal.

Karena itu, pemerintah menyambut baik dan mengapresiasi setiap inisiatif dan praktik baik dari pihak swasta yang ingin ikut berkontribusi bersama dengan pemerintah untuk mendukung pendidikan anak-anak Indonesia guna mewujudkan Merdeka Belajar demi kemajuan #GenerasiMaju.

General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel, Andry P Santoso, menyambut baik kolaborasi ini. Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Telkomsel berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan SDM dan komunitas digital talent masa depan Indonesia yang berkualitas unggul.

“Kami sangat senang terlibat dan berkontribusi dalam gerakan sosial #AyoTunjukTangan guna mendukung akses pendidikan bagi anak Indonesia,” katanya.

Kontribusi perusahaan yaitu dengan menjalankan peran sebagai connectivity enabler melalui penyediaan akses konektivitas yang sangat krusial untuk memastikan terselenggaranya pembelajaran daring dengan baik.

Sementara pihak CAKAP sebagai pelopor platform pembelajaran online di Indonesia, bangga dapat terlibat berkontribusi dalam inisiatif gerakan sosial #AyoTunjukTangan.
Melalui inisiatif ini, CAKAP berharap lebih banyak anak Indonesia bisa belajar bahasa Inggris secara mudah.

“Sehingga memiliki potensi menjadi SDM yang dapat bersaing secara global ke depannya,” jelas Senior Business Development Manager CAKAP, Siti Messyana Putri.

CAKAP telah memberi program belajar Bahasa Inggris gratis selama 1 tahun kepada ribuan siswa-siswi di Indonesia. Pengetahuan Bahasa Inggris sendiri menjadi salah satu pembelajaran penting bagi masyarakat sejak usia dini.

Gerakan sosial “#AyoTunjukTangan” sendiri salah satu komitmen dan upaya SGM Eksplor berkolaborasi dengan banyak partner yang memiliki tujuan sama untuk bersama-sama tunjuk tangan, berinisiatif untuk mendukung kemajuan anak Indonesia.

Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, SGM Eksplor percaya bersama kita dapat mewujudkan generasi maju Indonesia.

“Rangkaian inisiatif yang dilakukan melalui gerakan sosial #AyoTunjukTangan merupakan bentuk dukungan dan komitmen SGM Eksplor untuk terus bersama-sama memperkuat pendidikan dan kualitas hidup masyarakat di masa depan, tidak terkecuali anak-anak yang saat ini memiliki tantangan kesulitan akses.

Inisiatif ini diharapkan dapat ikut mendorong terciptanya generasi maju yang berkualitas dan berprestasi untuk kemajuan Indonesia di masa depan,” ujar Astrid.

Pengamat sosial anak dan sosiolog dari Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine, S.Sos., M.Soc. Sci, mengatakan, kolaborasi yang diinisiasi SGM Eksplor adalah sesuatu yang positif untuk meningkatkan keterlibatan publik pada aksi-aksi sosial.

“Menciptakan generasi maju harus dimulai dari pengembangan kualitas hidup seorang anak sejak dini. Karena itu, kesadaran masyarakat akan pemenuhan nutrisi dan pendidikan penting sebagai langkah awal untuk mengembangkan potensi anak,” katanya.

Daisy Indira Yasmine mengamati sulitnya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia salah satunya karena kurangnya keterlibatan publik. Selama ini kesehatan dianggap masalah pribadi atau individu. Pada kasus kesehatan anak, misalnya, orang-orang lebih memandangnya sebagainya masalah keluarga.

Padahal, secara sosiologis, kesehatan menjadi masalah bersama. Jadi, bila ingin meningkatkan kualitasnya maka diperlukan keterlibatan masyarakat bukannya sebatas keluarga. Bentuk keterlibatan publik yang dibutuhkan bisa sederhana antara lain ikut dalam aksi kolektif baik secara digital dan non-digital.

“Penetrasi digital sudah sangat tinggi pada masyarakat sehingga bentuk gerakan sosial berbasis digital bisa menjadi bagian dari keterlibatan publik kita pada isu -isu kesehatan dan pendidikan,” kata sosiolog yang akrab disapa Indira, ini.

Leave a Comment