JAKARTA (Pos Sore) — Di awal tahun 2020, rumah produksi MVP Pictures memulainya dengan merilis film Mangkujiwo yang disutradarai Azhar Kinoi Lubis. Film yang menceritakan awal lahirnya sosok Kuntilanak ini dipersiapkan selama tiga bulan.
Bersiap-siaplah menyaksikan film yang penuh ketegangan ini yang mulai tayang perdana di bioskop seluruh Indonesia pada 30 Januari 2020.
Film horor-thriller ini menceritakan bagaimana awal dari lahirnya sosok hantu kuntilanak. Film ini cukup menarik perhatian sebab menjadi lanjutan dari film Kuntilanak 1, Kuntilanak 2, dan Kuntilanak 3. Bagi yang sudah mengikuti film Kuntilanak 1, 2, dan 3 tentu tidak asing dengan Mangkujiwo.
Mangkujiwo sendiri adalah sekte dan dalang dari munculnya kuntilanak. Sosok kuntilanak ini pun erat kaitannya dengan perseteruan antara dua tokoh keraton, yakni Brotoseno dan Cokrokusumo. Keduanya memperebutkan kekuasaan atas Loji Pusaka.
“Film Mangkujiwo menjadi cerita awal sosok kuntilanak hadir. Jadi ada story telling-nya awal mula munculnya kuntilanak tanpa menghilangkan atmosfir horornya dan misterinya. Saya sangat bangga para pemain bisa ikut bekerja sama menghasilkan film ini,” kata Azhar, usai review film Mangkujiwo di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020).
Sujiwo Tejo yang menjadi pemeran utama dalam film tersebut menjelaskan, mengapa akhirnya dia mengambil peran tersebut karena menampilkan sosok kebapakan, lelaki penuh wibawa. Sehingga dia bisa mengeksplor kemampuan dalam berakting.
Artis peran Asmara Abigail langsung tertarik dengan cerita yang ditawarkan Azhar Kinoi karena sudut pandang berbeda mengenai sosok Kuntilanak. “Saya ingin penonton mencintai kuntilanak, bukan ditakuti,” katanya.
Septian Dwi Cahyo yang berperan sebagai Sadi, pembantu setia Brotoseno yang merawat Kanthi — perempuan cikal bakal kuntilanak. Sadi digambarkan sebagai sosok misterius yang tak bisa bicara. Seniman pantomim itu memperlihatkan kepiawaiannya berakting tanpa dialog, hanya mengandalkan gestur dan suara yang tak membentuk kata-kata.
Film Mangkujiwo ini berkisah mengenai perseteruan antara dua tokoh bernama Brotoseno (diperankan Sudjiwo Tedjo) dan Cokrokusumo (diperankan Roy Martin) dalam memperebutkan kekuasaan dan pengaruh atas sebuah Loji pusaka.
Brotoseno merencanakan balas dendam melalui bayi yang dikandung Kanthi (Asmara Abagail) hasil hubungan gelap dengan Cokrokusumo. Kanthi harus menjalani pasung karena fitnah sebagai perempuan yang mengandung anak setan.
Seperti apa balas dendam yang dilakukan Brotoseno? Apakah anak dari Cokrokusumo dan Kanthi akan lahir dengan keadaan normal? Tonton saja film yang juga dibintangi Yasamin Jasem, Karina Suwandi, Djenar Maesa Ayu, Septian Dwi Cahyo dan Samuel Rizal, ini.
Co-producer film Mangkujiwo, Amrit Punjabi mengaku banyak belajar teori yang dipelajari sebelum akhirnya merilis film ini. Ia menilai film Mangkujiwo ini babak baru dalam dunia kuntilanak karena Mangkujiwo berkisah asal mula sebelum adanya hantu kuntilanak.
“Setelah film Kuntilanak di tahun 2006, kita mulai babak dengan belajar banyak dimulai Teori mengenai kuntilanak. Film ini jadi babak baru sebelum kuntilanak dimana kita menyuguhkan kisah awalnya,” ungkap Amrit. (tety)