Muriel Penicaud, Kandidat Dirjen ILO Dari Perancis Yang Didukung Indonesia. (Foto : Ist)
JAKARTA (Pos Sore) — Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, meminta kandidat Direktur Jenderal ILO, Muriel Penicaud, agar mendukung strategi prioritas pembangunan ketenagakerjaan Indonesia 2020 – 2024.
Strategi prioritas pembangunan ketenagakerjaan Indonesia tersebut adalah Transformasi Balai Latihan Kerja (BLK), Link and Match Pekerjaan, Transformasi Perluasan Kesempatan Kerja, Pengembangan Bakat Muda, Perluasan Pasar Kerja Luar Negeri, Visi Baru Hubungan Industrial, Reformasi Pengawasan Ketenagakerjaan; Pengembangan Ekosistem Ketenagakerjaan dan Reformasi Birokrasi.
Humas Kemnaker dalam keterangannya menyeburkan, Menaker menyampaikan hal tersebut saat melakukan pertemuan secara virtual pada beberapa hari lalu dengan Menteri Ketenagakerjaan Prancis, Elisabeth Borne, terkait pencalonan Muriel Penicaud sebagai Direktur Jenderal ILO.
Melalui Madame Borne, Pemerintah Indonesia menyampaikan, jika Muriel Penicaud terpilih sebagai Direktur Jenderal ILO yang akan datang dapat mendukung strategi prioritas pembangunan ketenagakerjaan Indonesia 2020 – 2024.
Dalam virtual meeting itu, Menaker Ida juga berharap Direktur Jenderal ILO yang akan datang dapat terus memperjuangkan keadilan sosial dan pekerjaan yang layak untuk semua di seluruh dunia.
Indonesia sebagai pribadi dan perwakilan Asia Tenggara berharap Direktur Jenderal ILO yang akan datang dapat terus memperjuangkan juga memastikan kesempatan yang sama dan melarang semua diskriminasi, serta memastikan keadilan sosial dan pekerjaan yang layak untuk semua di seluruh dunia.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Ida menyampaikan bahwa saat ini Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan G20 Tahun 2022. DalamPresidensi G20 Indonesia Tahun 2022 mengangkat tema besar “Recover Together Recover Stronger”, sementara untuk G20 bidang ketenagakerjaan akan mengangkat tema “Improving The Employment Conditions To Recover Together” dengan fokus bahasan pada empat isu prioritas.
Ke-4 isu priortas tersebut yakni Sustainable Job Creation Towards Changing World of Work (Penciptaan Lapangan Kerja yang Berkelanjutan dalam Menghadapi Perubahan Dunia Kerja), Inclusive Labour Market and Job Quotas for people with Disabilities (Pasar Tenaga Kerja Inklusif dan Kuota Kerja bagi Penyandang Disabilitas), Human Capacity Development for Sustainable Growth of Productivity (Pengembangan Kapasitas Manusia untuk Pertumbuhan Produktivitas yang Berkelanjutan) dan Adaptive Labour Protection in the Changing World of Work (Perlindungan Tenaga Kerja Adaptif terhadap Perubahan Dunia Kerja). (hasyim)