Rabu (2/7) malam, penyanyi religius Islam yang paling terkenal di dunia, Maher Zain, menggelar konser untuk menghibur para pendukung capres/cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di Istora Senayan.
Konser religi yang digagas tim sukses pasangan itu, tanpa dipungut biaya apapun. Meski gratis, hanya warga yang mendapatkan undangan dari berbagai level yang bisa menyaksikan acara tersebut secara langsung penyanyi asal Lebanon itu. Cara ini dinilai untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Calon Presiden Prabowo Subianto dan calon Wakil Presiden, Hatta Rajasa, tampak hadir dalam konser itu. Hatta Rajasa menangkis anggapan konser ini untuk mendongkrak popularitas pasangan nomor urut 1 itu.
“Jangan melihat dari sisi itu, tapi bagaimana kita mengingatkan dalam bulan suci Ramadan ini membawa keteduhan, ketenangan, musik membuat kita jadi satu, bahasanya bahasa hati,” tandas mantan Menteri Riset dan Teknologi ini.
Di matanya, antara politik dengan musik, sesuatu yang berbeda dan sangat terpisah sehingga tidak perlu dikaitkan satu sama lainnya. Baginya, musik adalah bahasa universal. Bicara politik orang mungkin bisa beda-beda, jika kita bicara bisnis, pasti antara untung rugi.
“Tapi kalau bicara musik, kita bicara tentang perasaan, cinta, rasa selalu ingin memberi, cinta bisa diasah melalui seni, dunia kering tanpa seni,” lanjut Hatta Rajasa.
Hatta menilai lagu-lagu Maher Zain membawa suasana yang damai, mendung, kesejukan, terlebih untuk masa politik ini. Keteduhan harus membawa bangsa dan selalu ada dalam suasana politik ini. Konser ini membawa kita ke ketenangan dan keteduhan.
“Saya berharap suasana yang teduh ini tidak hanya tercipta saat konser Maher Zain saja, melainkan setelahnya dan seterusnya. Semoga suasana ini selalu ada,” tandasnya. (tety)