JAKARTA (Pos Sore) -— Sejumlah pengamat buruh migran mendorong pemerintah untuk merealisasikan konsep Mega Recruitment menyusul banyaknya kasus yang menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) di negara penempatan.
Mega Recruitment merupakan sebuah wadah agen pengerah buruh migran yang sudah diterapkan pemerintah Arab Saudi untuk mengakomodir seluruh kepentingan penempatan dan perlindungan buruh migran. Selain itu, Mega Recruitment juga sebagai sarana menampung, melatih, dan meningkatkan ketrampilan TKI sebelum ditempatkan untuk bekerja ke majikan.
Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Krisna Dwipayana Payaman Simanjuntak mengatakan pendirian Mega recruitment itu merupakan solusi perlindungan bagi TKI. “Indonesia diuntungkan dengan berdirinya lembaga itu,” katanya, Jumat (21/3).
Dengan Mega Recruitment, pemerintah memiliki bargaining power kepada negara penempatan dengan memperjelas kontrak kerja dan gaji minimal para TKI. “Yang selama ini terjadi, kontrak kerja itu dibuat antara TKI dengan majikan tanpa ada pengawasan. Business to business.”
Mega Recruitment, lanjutnya, juga akan memudahkan kedutaan besar untuk memonitor TKI karena penempatannya jelas, siapa dan dimana alamat majikannya. Selama ini masih ada majikan yang memindahkan TKI ke majikan lain. “Kondisi seperti ini tentunya akan menyulitkan pihak kedutaan melacak TKI, jika ada persoalan.”
Senada diungkap pengamat buruh migran, sekaligus mantan ketua umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Mahfudz Djaelani. Dia mendesak pemerintah untuk meniru konsep Mega Recruitment yang diterapkan Arab.
“Saat ini pemerintah sulit melacak perusahaan pengerah TKI, saat TKI yang dikirim terjerat kasus di negara penempatan.”
Hal itu diakibatkan oleh masih sporadisnya pengiriman TKI oleh perusahaan pengerah jasa TKI. Belum terkonsep satu pintu prosedur pra penempatan hingga perlindungannya. “Untuk itu, kita dorong pembentukan badan sejenis Mega Recruitment untuk melindungi buruh migran kita.”
Menanggapi dorongan tersebut, Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kemenakertrans Reyna Usman mengatakan pemerintah saat ini tengah mengakaji untuk menerapkan konsep Mega Rekrutmen. “Arah kebijakan kita menuju kesana. Namun saat ini masih dalam tahap pengkajian,” katanya.
Selain satu pintu, menurut Reyna, keunggulan konsep Mega Recruitment adalah validasi dan verifikasi dokumen calon TKI yang lebih intensif. “Kita perlu konsep itu. Karena masih banyak TKI yang berangkat tidak sesuai prosedur,” katanya. (hasyim)