JAKARTA (Pos Sore) – Lembaga pendidikan LIA meresmikan gedung barunya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Gedung berlantai 4 ini memiliki 20 ruang kelas yang dilengkapi interior ruangan yang modern dan nyaman.
“Pertumbuhan pesat perumahan, perkantoran dan perdagangan, juga sarana pendidikan di wilayah ini berdampak positif kepada kenaikan jumlah siswa sehingga LIA membangun gedung baru ini,” kata Nurinda, Kepala Cabang LIA Cibubur, Sabtu (19/12).
LIA Cabang Cibubur sendiri sebenarnya dibuka pada 2009. Namun seiring perjalanan waktu, terjadi kenaikan jumlah siswa sehingga gedung ruko lama kelamaan terasa sesak.
Menyikapi hal itu, pada 2014 LIA membangun gedung baru yang lokasinya hanya beberapa ratus meeter dari gedung ruko sebelumnya.
Uniknya, roof top gedung baru ini tersedia restoran. Jadinya, menikmati aneka kuliner sambil memandang indahnya kota Jakarta, khususnya di kawasan Cibubur.
Roof top yang cukup luas ini akan membuat sesi berfoto selfie atau welfie siswa yang belajar di LIA semakin seru.
Tak hanya itu, gedung ini juga sudah menyediakan saran untuk pelanggan penyandang cacat atau disabilitas.
Ketua Pengurus Yayasan LIA, (Purn) Drs. Hendardji Soepandji SH, mengatakan, untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh tenaga pengajar yang berkualitas.
“Lengkapnya sarana dan prasarana juga ikut menunjang terciptanya pendidikan yang berkualitas yang membuat suasana proses belajar mengajarnya nyaman dan menyenangkan,” katanya di sela peresmian gedung baru tersebut oleh Walikota Bekasi Dr. H Rahmat Effendi.
Ia menegaskan, LIA sangat ingin berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar daya saing Indonesia juga meningkat. Dan, sarana gedung baru ini salah satu upaya menuju itu.
“Dengan begitu, masyarakat yang belajar di LIA sudah siap menghadapi MEA yang sebentar lagi diterapkan. Mereka tidak hanya siap bekerja di Indonesia tetapi juga di luar negeri, sehingga ikut berkontribusi meningkatkan dayasaing bangsa Indonesia di tingkat global,” tambahnya.
Dibangunnya gedung baru ini, juga melihat tren pertumbuhan properti yang kian positif. Sehingga ikut mempengaruhi aura positif seisi penghuni gedung ini.
Kepala Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesi LIA (LBPP LIA) Pusat Luz Ismail, menambahkan, pemilihan lokasi dan penyediaan semua sarana mencerminkan lanngkah strategis LIA dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia 2025, seperti tagline yang diusung LIA ‘Educating the Nation for Golden Generation 2045’.
“Selain pengajaran bahasa Inggris LIA juga mengembangkan pendidikan berbasis budaya, siswa doperkenalkan dengan kekayaan budaya yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Pada 2016, LIA akan membuka program homestay yang mengangkat budaya setempat menggunakan teh 21st century learning skills yang telah lama digunakan dalam proses belajar mengajar di LIA yang menekankan pada pengembangan kemampuan 4C: communciatioan, collaboration, critical thinking, dan creativity.
Di gerai-gerai LIA di 18 propinsi di Indonesia sendiri tidak hanya memberikan pengajaran bahasa Inggris, tetapi juga bahasa Mandari dan bahasa Indonesia. Tentunya, dengan metodologi pengajaran dan pendidikan yang disesuaikan jamannya. (tety)