(ki-ka) Direktur SDM, Keuangan dan Umum Jamsyar Endang S Winarni, Direktur Utama Jamsyar Gatot Suprabowo dan Direktur Operasional Jamsyar Achmad Sonhadji
.
JAKARTA (Pos Sore) — Bisnis PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (JamSyar) tahun 2021 mengalami pertumbuhan yang fantastis. Bisa dibilang bertumbuh gemilang meski menghadapi badai pandemi Covid-19.
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (Firma anggota jaringan global PwC) telah mengaudit Laporan Keuangan Tahun Buku 2021 JamSyar.
Hasilnya, dengan opini “Wajar tanpa Modifikasian”. Laporan keuangan ini telah direlease pada 22 April 2022. Dan, diumumkan ke publik, Senin 25 April 2022.
Direktur Utama PT Jamkrindo Syariah Gatot Suprabowo, Direktur SDM, Keuangan dan Umum Endang S Winarni, serta Direktur Operasional Achmad Sonhadji, menjelaskan hasil laporan keuangan tersebut.
Gatot Surpabowo menjelaskan berdasarkan laporan keuangan audited, total asset Jamsyar mengalami kenaikan menjadi Rp2,45 triliun atau 156 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,57 triliun.
Sementara itu, total ekuitas JamSyar pada tahun yang sama juga mengalami kenaikan menjadi Rp 977 miliar atau 149,58 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp653,19 miliar.
Pada sisi bisnis penjaminan Jamsyar, total volume penjaminan selama tahun 2021 juga menjadi Rp55,08 triliun atau meningkat sebesar 170 persen dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp32,40 triliun.
“Ini sesuatu yang sangat istimewa, di usia JamSyar yang jelang 8 tahun mampu bertahan dan bertumbuh pesat di tengah badai pandemi Covid-19,” ucap Dirut JamSyar Gatot Suprabowo.
Laporan keuangan itu juga menyebutkan, YK on Kafalah pada 2021 meningkat menjadi Rp 959,28 miliar atau meningkat sebesar 191,74 persen dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp 500,29 miliar.
Dari jumlah terjamin selama tahun 2021, JamSyar telah menjamin 1.493.633 terjamin atau meningkat hingga 205,70 persen dari tahun 2020 sebanyak 726.131 terjamin.
Dengan ekspansi yang luar biasa tersebut, jelas Gatot, perusahaan tetap menjaga kondisi keuangan dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari rasio likuiditas Jamsyar di tahun tersebut adalah sebesar 192,37 persen.
Rasio likuiditas tersebut, sesuai dengan POJK mengenai Tingkat Kesehatan Keuangan Lembaga Penjamin termasuk dalam kategori 1 atau Sangat Sehat.
Parameter Kesehatan Keuangan lainnya adalah Gearing Ratio. Gearing Ratio Total Jamsyar pada akhir 2021 adalah sebesar 27,43 kali atau berada dalam kategori Sangat Sehat.
Adapun maksimal Gearing Ratio Total adalah sebesar 40 kali. Dengan demikian, JamSyar masih mempunyai kelonggaran untuk melakukan ekspansi bisnis Penjaminan pada tahun-tahun mendatang.
Selama pandemi, diakui Gatot, beban klaim tercatat masih terkendali, hal ini dibuktikan dengan rasio klaim selama tahun 2021 sebesar 18,55 persen.
Menurut Gatot, pertumbuhan fantastis bisnis Jamsyar tersebut tidak lepas dari kebijakan perusahaan untuk melakukan proses bisnis dengan prudent untuk menjaga kinerja berkelanjutan.
Untuk cadangan klaim tahun 2021 JamSyar mencadangkan Rp303,76 miliar atau naik sebesar 199,91 persen dari tahun 2020 senilai Rp151,95 miliar.
“Peningkatan cadangan klaim ini merupakan strategi perusahan untuk menjaga sustainability perusahaan dengan pencadangan yang kuat,” ujar Gatot.
Atas kinerja istimewa tersebut, JamSyar berhasil membukukan laba sebelum pajak (EBT) sebesar Rp. 206,74 miliar, naik 417,97 persen dari EBT tahun 2020 sebesar Rp49,47 miliar.
Laporan keuangan tersebut mencerminkan tata kelola perusahaan yang baik dan menjadi pondasi yang kuat bagi perusahaan untuk menghasilkan kinerja positif pada tahun—tahun berikutnya.
Hasil laporan keuangan tahun buku 2021 tersebut juga telah dipublikasikan secara terbuka pada media cetak Kompas dan Kontan per tanggal 25 April 2022.
Dalam Audit Clearence Meeting yang disampaikan oleh PwC, diungkapkan Kebijakan Akuntansi yang diterapkan oleh JamSyar telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
PwC juga menyatakan tidak terdapat penyimpangan yang signifikan terhadap penerapan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
Selain pertumbuhan bisnis perusahaan yang terus tumbuh positif dan Istimewa, JamSyar juga turut mendukung berbagai program Pemerintah dalam peningkatan perekonomian Nasional.
Bukti dukungan JamSyar dapat dilihat dari keikutsertaan perusahaan dalam memberikan penjaminan kepada pelaku usaha yang terdampak pandemi.
Penjaminan ini melalui produk Penjaminan Pembiayaan Modal Kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan produk penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR iB) yang bekerjasama dengan mitra-mitra Bank Syariah yang ditunjuk oleh Pemerintah.
“InsyaAllah lelah dan upaya perjuangan kita akan mendapatkan Ridha Allah SWT,” ungkap Gatot.
Gatot yakin pencapaian ini tak lepas dari Teknologi Informasi (TI) yang unggul serta penguatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendukung ekspansi usaha maupun peningkatan pertumbuhan bisnis yang profitable dan sustainable.
Tahun 2022 menjadi momen yang ditapaki Jamsyar dengan penuh percaya diri dengan pondasi kompetensi, loyalitas dan integritas untuk terus Secure, Survive, Sustain di masa masa yang akan datang.
Perusahaan penjaminan syariah terbesar di Indonesia ini juga menjamin Pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pemilikan Perumahan untuk mendukung program Kementerian PUPR.
JamSyar juga memiliki berbagai produk penjaminan non program. Seperti produk Kontra Bank Garansi (KBG), Surety Bond, Customs Bond, Penjaminan Pembiayaan Multiguna, Penjaminan Pembiayaan Umum.
Selain itu, Penjaminan Pembiayaan Mikro, Penjamina Pembiayaan Konstruksi dan Pengadaan Barang/Jasa, Penjaminan Supply Chain Financing (SCF), dan Penjaminan Distribusi Barang.
Untuk Tata Kelola perusahaan, JamSyar juga dinilai dengan baik. Hal ini tercermin dari skor penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang berada dalam kategori Sangat Baik.
Kondisi Kesehatan Keuangan juga sesuai ketentuan yang berlaku berada dalam kondisi Sangat Sehat.
Kinerja JamSyar mendapat apresiasi dari berbagai pihak eksternal, dimana selama tahun 2021 hingga akhir Triwulan I tahun 2022, JamSyar telah banyak meraih penghargaan.
JamSyar meraih penghargaan di beberapa bidang, yaitu Marketing, Finance, IT, dan Human Capital, Tata Kelola (GCG), IT, Governance, Risk Management, & Compliance, Human Capital.
Juga Corporate Communication dari Infobank, BUMN Track, Business News, dan Economic Review, Digital Transformation & Innovation Institute dan Indonesia Sharia Economic Festival.
Dengan 15 cabang kantor layanan yang melayani seluruh wilayah Indonesia, JamSyar terus berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik.
Agar mitra mendapatkan layanan yang professional, gesit, responsive, syar’i dan inovatif (Progresif).
Pelayanan progresif tersebut didasarkan pada nilai-nilai inti (core value) AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sebagai landasan utama dalam mendukung peningkatan kinerja berkelanjutan.