JAKARTA (Pos Sore) — Komisioner KPU Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Supran Efendi mengimbau para petugas di tingkat Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) mewaspadai pemilih yang beraroma bahan bakar.
“Patut dicurigai pemilih yang beraroma bahan bakar sejenis bensin atau kerosin, sebab dicurigai mencoblos dua kali, dan bahkan lebih,” kata Supran di Bengkulu, Senin (7/4).
Dikutip antaranews, Supran menyebut pemilih yang melumuri jarinya dengan bahan bakar bensin dapat dicurigai bertujuan agar tinta tidak melekat sempurna pada jarinya.
“Patut dicurigai pemilih yang beraroma bahan bakar sejenis bensin atau kerosin, sebab dicurigai mencoblos dua kali, dan bahkan lebih,”
“Kami sudah ingatkan KPPS untuk waspada dan ini langkah antisipasi guna meminimalisir kecurangan dalam proses pemungutan suara,” katanya.
Penggunaan bensin, kerosin ataupun jenis minyak lain di jari pemilih, menurut dia, bukan tidak mungkin akan mengurangi daya lekat tinta pemilu.
Dengan demikian pemilih dapat menghapus dengan mudah, lalu mencoblos lagi di tempat lain. “Memang belum diuji langsung, tapi ini berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, ternyata tinta pemilu bisa dihapus dengan bensin,” katanya.
Sebelumnya Ketua Bawaslu Bengkulu Parsadaan Harahap mengatakan sekecil apa pun potensi kecurangan pada pemilu legislatif, wajib diantisipasi. “Sekecil apa pun potensinya harus diwaspadai, karena itu kami minta masyarakat juga ikut mengawasi,” katanya.
Selain petugas tingkat Panwaslu hingga pengawas lapangan, lanjut dia, Bawaslu juga merekrut 13 ribu relawan pengawas pemilu yang tersebar di 10 kabupaten dan kota.(fent)