JAKARTA (Pos Sore) — Sejak reformasi bergulir, amanat reformasi itu sendiri belum tuntas terlaksana. Terutama terkait dengan penegakan supremasi hukum dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) itu sendiri.
“Sampai saat ini juga upaya untuk menuntaskan kedua hal tersebut masih terlihat samar atau bahkan belum jelas sama sekali,” tegas Irawati dari KPK saat berbicara dalam seminar bertema ‘Semua Siap Beraksi (Berantas Korupsi)’ yang digelar Universitas Trilogi dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Untuk itulah, kata alumnus Universitas Trilogi, itu perlunya upaya semua pihak agar agenda pemberantasan korupsi di Indonesia mencapai sasaran yang tepat. Upayanya juga harus dimulai dari hal yang terkecil dan lingkungan terkecil.
“KPK saat ini juga sedang membangun kesadaran bersama korupsi itu bukan hanya dilakukan para pejabat tinggi saja. Tetapi secara tidak sadar tindakan korupsi itu dilakukan oleh masyarakat kecil,” ujarnya
Rektor Universitas Trilogi, Prof. Dr. Asep Saefuddin, mengatakan pihaknya sangat konsentrasi untuk menciptakan generasi anti korupsi dan generasi yang siap beraksi berantas korupsi. “Kita semua haruslah melakukan dari hal-hal terkecil, misalnya dimulai dengan jangan mencontek saat ujian. Begitu juga mulai saat ini biasakan diri untuk tidak melakukan tindakan yang mubazir, karena itu juga korupsi,” papar pakar statistika Indonesia ini.
Dikatakan, korupsi saat ini memang menjadi kata yang sangat familiar di masyarakat. Sayangnya, masyarakat kita yang belum tahu dan mau melakukan pencegahan tindakan terhadap korupsi itu sendiri.
“Untuk itu, kita semua harus merasakan untuk bertanggung jawab. Kita semua harus tahu, mau dan mampu untuk mencegahnya,” tandasnya. (tety).

