Jakarta (Pos Sore) – Tak kurang dari 18 orang diamankan dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi di bandar udara Soekarno Hatta,Banten, terkait penyediaan pelayanan publik untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kemarin.
Ketua KPK Abraham Samad seusai sidak, Sabtu dini hari, mengungkapkan ada tiga oknum dan 1 korban yang diamankan. Selebihnya adalah calo dan preman yang selama ini meresahkan para TKI.
Sidak ini dihadiri empat pimpinan KPK selain Abraham Samad, juga Bambang Widjojanto. Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja, Kabareskrim Komjen Irjen Pol Suhardi Alius, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang diwakili Mas Achmad Santosa, serta Direktur Angkasa Pura II Tri S. Sunoko dan Kepala Bandara Soekarno Hatta.
Kabareskrim Irjen Pol Suhardi Alius mengatakan, mereka yang ditangkap lebih dulu harus didalami, kalau ada pemerasan akan dikenai unsur pemerasan. Tapi tentu juga akan kelanjutannya, karena mereka tidak bekerja sendiri alias mereka juga diduga punya jaringan.
Ia menjelaskan, tindakan ke-18 orang itu misalnya memaksakan penukaran uang kepada TKI dengan kurs jauh di atas nilai aslinya.
Terkait dugaan pemaksaan penukaran uang, Suhardi menegaskan pihaknya akan lakukan pembersihan. Karena itu dalam sidak ini semua institusi termasuk UKP4 ada di sini.
Mas Ota — panggilan Mas Achmad Santosa yang mewakili UKP4 menyatakan, tugas lembaganya terkait sidak ini adalah untuk memastikan agar Bandara Soekarno Hatta menjadi bandara internasional kelas dunia. Ia mengingatkan, ke depan kerjasama ini terus disinergikan, termasuk dengan kementerian terkait.
Sedangkan Dirut Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengakui kesulitan pihaknya memberantas hal-hal yang menjadi titik-titik rawan di Bandara Soetta. Tapi dengan mendapat dukungan yang luar biasa dari KPK dan Polri, dia menyatakan sangat berterima kasih.(lop/lya)