-0.1 C
New York
02/12/2024
Aktual Khazanah

Kowani Santuni 100 Anak Yatim Dhuafa Jakarta Pusat dan Buka Puasa Bersama

JAKARTA (Possore.id) — Sebanyak 100 anak yatim dan dhuafa di Jakarta Pusat mendapatkan santunan dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Santunan berupa paket makanan, uang tunai dan Al Qur’an.

Penyerahan dilakukan oleh Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto pada kegiatan Santunan dan Buka Puasa DP Kowani Bersama Yatim dan Dhuafa, di Ruang Malahayati, Rumah Perjuangan Kowani, Jakarta Pusat, Sabtu 30 Maret 2024.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus DP Kowani serta tiga yayasan yang diundang, yaitu Yayasan Bina Daya Wanita (YBDW), Yayasan Kesejahteraan Anak dan Remaja (YKAR), serta YLBHI.

Kegiatan santunan ini mengangkat tema Ramadhan Meningkatkan Kesalehan Sosial untuk Menguatkan Persaudaraan Sebangsa dan Setanah Air. Tema ini menggarisbawahi pentingnya kesalehan sosial dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Giwo mengatakan kegiatan santunan ini bentuk amaliyah Ramadhan Kowani guna menyemarakkan datangnya bulan suci Ramadhan 1445 H. Sebanyak 100 anak yatim dan dhuafa tersebut berasal dari 4 titik yakni wilayah Pegangsaan, Menteng Sukabumi, Kali Pasir, dan Kramat Raya.

Pada tahun-tahun sebelumnya program Amaliyah Ramadhan menyambangi penerima manfaat, kali ini Kowani mengundang anak-anak yatim dan kurang mampu ke kantor Kowani sambil berbuka puasa bersama.

“Tahun ini kami sengaja mengundang anak-anak untuk datang ke kantor Kowani. Tujuannya mengenalkan kepada anak-anak bahwa ada organisasi Kowani yang salah satu tugasnya adalah melindungi hak anak-anak,” ujar Giwo.

Menurut Giwo, Rumah Perjuangan Kowani harus dikenal oleh anak-anak dan generasi muda. Karena Kowani mengemban amanah sebagai Ibu Bangsa.

Salah satu tugasnya adalah mencetak generasi yang beriman, bertakwa, cerdas, berdaya saing dan sehat jasmani rohani.

Selama ini, anak-anak hanya mengenal Hari Ibu yang selalu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Tetapi bagaimana sejarah ditetapkannya Hari Ibu, hanya sedikit anak yang memahaminya.

“Karena itu, kami mencoba mengenalkan Kowani, supaya mereka tahu bahwa tanggal 22 Desember yang ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh pemerintah Indonesia, sejatinya adalah hari lahirnya Kowani,” lanjut Giwo.

Giwo mengatakan anak-anak yatim dan dhuafa sebenarnya menjadi tanggungjawab negara. Namun, Kowani merasa wajib untuk ambil bagian dalam tanggungjawab pemeliharaan anak-anak yatim dan dhuafa.

Ketua Panitia Amaliyah Ramadhan 1445 H sekaligus Ketua Bidang Agama, Mariam Thahary (kiri) bersama Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo (kanan)

Sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai 103 organisasi perempuan dan 97 juta anggota, Kowani merasa perlu ikut ambil bagian.

“Makanya setiap Ramadhan, kami pengrus dan juga anggota Kowani menyisihkan Sebagian harta baik dalam bentuk zakat, infak maupun sodaqoh untuk berbagi bersama anak-anak yatim dan kaum dhuafa,” tegas Giwo.

Bagi Kowani, bulan Ramadan menjadi momentum penting untuk menjalankan visi dan misi yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat wanita Indonesia, terutama dalam aspek agama.

Dikatakan, Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan kemuliaan bagi umat Islam. Di bulan yang suci ini, Kowani aktif mengundang anak-anak yatim dan kaum dhuafa untuk memberikan perhatian, perlindungan, dan kasih sayang kepada mereka.

“Ini merupakan kewajiban moral bagi kita sebagai ibu-ibu bangsa, terutama perempuan Indonesia, untuk peduli dan memberikan dukungan kepada generasi penerus bangsa,” ujar Dr. Giwo Rubianto.

Berikan Motivasi pada Anak

Dalam kegiatan Amaliyah Ramadhan, sejatinya tidak hanya sekedar penyerahan bantuan dan kegiatan buka puasa bersama.
Kegiatan tersebut jugs tersirat makna bahwa Kowani ingin memberikan motivasi kepada anak-anak yatim dan anak-anak dhuafa, bahwa mereka memiliki kesempatan dan peluang untuk bisa maju dalam berbagai bidang.

“Ada banyak pihak yang siap membantu, memfasilitasi anak-anak kurang beruntung untuk bisa meraih masa depannya yang lebih gemilang. Tentu Kowani hanya salah satunya. Di luar itu kita kenal Baznas, dan lembaga lainnya,” kata Giwo.

Giwo berharap melalui kegiatan Amaliyah Ramadhan, anak-anak yatim dan dhuafa tetap bersemangat untuk menjalankan aktivitasnya guna meraih masa depan yang lebih cerah.

“Mereka juga harus tetap bersemangat menyongsong masa depan meski dukungan orang tua tentu saja tidak sempurna,” katanya.

Ketua Panitia Amaliyah Ramadhan 1445 H sekaligus Ketua Bidang Agama, Mariam Thahary mengatakan Amaliyah Ramadhan merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang digelar oleh Kowani bidang keagamaan.

Tahun sebelumnya, kegiatan Amaliyah Ramadhan digelar di Tambora, Cilincing dan juga lembaga pemasyarakatan (Lapas) wanita di Tangerang, sambil melakukan silaturahmi dengan masyarakat.

Mariam menyampaikan Amaliyah Ramadhan memberikan kesempatan kepada para pengurus dan anggota Kowani untuk menyisihkan sebagian hartanya dalam bentuk zakat, infak dan shadaqah (ZIS).

Dana ZIS yang terkumpul tersebut kemudian disampaikan kepada mereka yang membutuhkan terutama anak yatim dan kaum dhuafa. “Kami juga mendapat dukungan dari Baznas,” ujarnya.

 

Leave a Comment