10.8 C
New York
23/05/2025
Aktual

Koalisi Jkw-JK tak Butuh Golkar

JAKARTA (Pos Sore) — Manuver-manuver politik terus dilakukan kekuatan pendukung Jokowi-JK pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK ) yang menolak seluruh gugatan Prabowo-Hatta. Usai bantahan yang dilontarkan sejumlah politisi dari Koalisi Merah – Putih termasuk Hatta Rajasa sendiri, giliran Ketua  DPP Partai Golkar, Firman Subagyo meyakini koalisi Jokowi-JK tak membutuhkan keberadaan Golkar di dalam koalisi itu.

Alasan Firman,  sejak awal koalisi Jokowi-JK yang dipimpin oleh PDI Perjuangan telah menolak itikat baik Golkar yang pernah ingin berkoalisi. “Kita tetap di koalisi merah putih. Jadi dalam politik itu kita punya prediksi. Kalau katakanlah sekarang dibutuhkan kenapa tidak sejak awal?” ujar Firman di Jakarta, Sabtu (23/8).

Firman menjelaskan, Golkar sudah mempertimbangkan secara matang sebelum berkoalisi di Pilpres. Sehingga sikap politik bergabung dengan koalisi merah putih sesuai dengan mekanisme dan aturan partai. “Politik itu kan ada kompromi, Ketum jalankan amanat partai. Itu sudah dijalankan Ketum, tidak bisa Ketum melakukan keputusan diluar kebijakan,” jelasnya.

Firman  menunjuk komunikasi yang dilakukan  Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie  sebelum koalisi Pilpres terjadi. Namun ketika itu PDI Perjuangan memang merasa tidak butuh Golkar, dan memang tidak ada kesepakatan sehingga koalisi itu tidak terjadi. “Dulu begitu, kok sekarang katakanlah minta-minta gabung,” tandas Firman.

Manuver untuk menarik pihak ”lawan” kedalam kubunya nampaknya dilakukan koalisi pimpinan PDI Perjuangan, terutama untuk mengamankan jalannya pemerintahan Jokowi-JK lima tahun ke depan.  Pemerintahan baru dibayang-bayangi kekuatan koalisi Merah Putih di Parlemen yang melebihi 5o persen, sementara di sisi lain Koalisi Merah Putih terus pada gagasannya untuk membentuk panitia khusus Pilpres. (lya/art)

 

Leave a Comment