16.2 C
New York
06/11/2025
Opini

KH Noer Alie: Ulama Multi Dimensi, Pejuang, dan Pendakwah yang Menorehkan Sejarah

Dr KH Kholilullah Ahmas

 

Oleh Dr KH Kholilullah Ahmas

UNIVERSITAS Islam As-Syafiiyah (UIA) Jakarta Rabu (20/11) ini Tengah merayakan momen istimewa saat salah satu mahasiswanya diwisuda dengan hasil penelitian monumental. Disertasinya, yang menggali kiprah K.H. Noer Alie, membawa perhatian baru terhadap tokoh yang dijuluki sebagai ulama multi dimensi, dai, dan pejuang bangsa.

K.H. Noer Alie adalah sosok ulama yang tidak hanya berdakwah di atas mimbar, tetapi juga turun langsung ke medan perjuangan. Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, ia terlibat aktif dalam revolusi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Putra asli kelahiran Bekasi 15 Juli 1914 itu dikenal sebagai seorang tokoh yang sangat fleksibel dan moderat dalam menghadapi berbagai perbedaan pendapat. Ia selalu menunjukkan toleransi terhadap pandangan yang berbeda selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Karakter ini membuat beliau diterima dengan baik oleh berbagai kalangan, baik dalam konteks dakwah, pendidikan, maupun kehidupan sosial.

Dalam banyak kesempatan, tokoh yang mendapat julukan Singa Karanwang-Bekasi itu selalu menekankan pentingnya menjaga persatuan dan keharmonisan, tanpa mengorbankan prinsip-prinsip ajaran agama. Keahlian dan kompetensi KH. Noer Alie dalam bidang agama juga tidak diragukan lagi. Kerja keras dan ketekunannya dalam belajar sejak masa kanak-kanak hingga dewasa membentuknya menjadi sosok yang sangat menguasai ilmu agama.

Pendidikan yang beliau terima, khususnya dari kota Makkah Al Mukarromah, memberikan bekal yang sangat berharga. Berguru langsung kepada Syeikh Ali Al Maliki, beliau memperdalam pemahaman agamanya, hingga mampu merumuskan pemikiran-pemikiran yang luas dan mendalam. Ilmu agama yang beliau miliki tidak hanya menambah wawasannya, tetapi juga membentuk prinsip-prinsip yang beliau pegang teguh dalam menjalani kehidupan.

Sebagai seorang tokoh pejuang, KH. Noer Alie juga terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain perannya dalam dakwah dan pendidikan, beliau juga berjibaku melawan penjajah Belanda dan Jepang. Semangat juang beliau yang tinggi menunjukkan bahwa perjuangan untuk kemerdekaan tidak hanya dilakukan melalui pertempuran fisik, tetapi juga melalui pengajaran dan penyebaran nilai-nilai agama yang mendalam.

Dengan landasan ilmu agama yang kokoh, beliau mampu menginspirasi banyak orang untuk berjuang demi kemerdekaan dan kebaikan umat. Kiprah KH Noer Alie ini pun diakui oleh Pemerintah Indonesia dengan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional. Gelar tersebut merupakan bentuk penghormatan atas perjuangannya yang tak kenal lelah demi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pasca revolusi, K.H. Noer Alie tidak berhenti berkontribusi. Ia menjadi pelopor dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga sosial kemasyarakatan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kholilullah, ditemukan bahwa K.H. Noer Alie tidak hanya berdakwah, tetapi juga membangun sistem pendidikan yang mengakar pada ajaran Islam, sembari aktif dalam politik dan organisasi masyarakat.

Konsep dan pendekatan K.H. Noer Alie bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, yang mengacu pada ajaran Islam Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Dengan metode keteladanan, perhatian mendalam, dan interaksi langsung dengan masyarakat, K.H. Noer Alie mampu menyentuh berbagai aspek kehidupan, dari pendidikan, dakwah, hingga pemberdayaan sosial.

K.H. Noer Alie adalah sosok yang kompleks namun harmonis. Ia dikenal sebagai ulama yang mampu menyelaraskan peran sebagai dai, pendidik, pejuang, politikus, organisator, dan tokoh masyarakat. Keberhasilannya ini tak lepas dari kemampuannya membaca kebutuhan masyarakat pada zamannya dan memberikan solusi yang relevan berdasarkan ajaran Islam.

Melalui metode deskripsi, historis, dan sosiologis yang digunakan dalam penelitian ini, Kholilullah berhasil mengungkap sisi multidimensi K.H. Noer Alie yang menjadi inspirasi tak hanya bagi masyarakat pada masanya, tetapi juga bagi generasi kini.

Penelitian ini menjadi penting bagi akademisi, para dai, pendidik, dan masyarakat luas. “Kiprah K.H. Noer Alie menunjukkan bahwa ulama memiliki peran strategis dalam membangun bangsa, tidak hanya melalui dakwah tetapi juga dengan tindakan nyata dalam pendidikan, politik, dan sosial.”

Disertasi tersebut tidak hanya menambah khazanah literatur ilmiah tentang tokoh K.H. Noer Alie, tetapi juga menjadi pengingat bahwa perjuangan dalam berbagai dimensi kehidupan adalah kontribusi berharga bagi masyarakat dan negara. K.H. Noer Alie adalah bukti nyata bahwa seorang ulama mampu menjadi pilar perubahan dalam sejarah bangsa.

(Dr KH Kholilullah Ahmas, adalah Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Hubungan Antar Lembaga Institut KH Noer Alie – IAN Bekasi)

Leave a Comment