16/03/2025
Aktual

Ketua LPPM Universitas Pancasila Jadi Doktor ‘’Posdaya’’

JAKARTA (Pos Sore) –  Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pancasila, Lies Putriana, dianggap berhasil menjadi  ‘’Doktor Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya)’’, karena  mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen Serta Dampaknya di Industri Sepeda Motor Jepang di Jakarta. Ketua LPPM  UP ini merupakan mitra kerja dari Yayasan Damandiri.

Untuk itu Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono mengucapkan selamat dan bangga atas gelar doktor bidang ekonomi yang diperoleh Lies. Ini berarti Lies Putriana menurut Haryono telah menjadi Doktor Posdaya juga.

Melalui sidang terbuka dengan tujuh Tim Penguji yang dipimpin  Prof Dr Sutjipto, Direktur Program Sarjana Universitas Pancasila, Prof Dr Ir M Nur Salim SE, MM, Prof Dr Bambang Purwoko, SE,MA, PhD, AAM, Dr Husen Umar, SE, MM, MBA, Dr Hanes Riayadi, MM, Prof Dr  Wibowo M Phil (promotor) dan Prof Dr Vincent Didiek Wiet Aryanto, Ph D, Lies Putriana  dinyatakan lulus sebagai doktor ilmu ekonomi yang ke-17 dengan nilai  prestasi  6,63 dengan predikat memuaskan.

“Saya ikut bangga,” kata Prof Haryono yang diampingi parapengurus Yayasan Damandiri lainnya, Dr Maswar Nurdin, Dr Mulyono, kepada wartawan.  Lies Putriana dapat menyelesaikan  studinya S3 dalam bidang ekonomi yang kebetulan yang dipelajari  adalah  variabel-varibel yang berhubungan dengan kinerja.

Apa yang dipelajari  dalam studi dalam perusahan sepeda motor Jepang  ini, Haryono bergarap bisa ditularkan kepada saudara-saudara kita yang bekerja dalan pop-pos pemberdayan keluarga (Posdaya), bahwa sesuatu yang menyangkut  budaya organisasi, komitmen pimpinan dan segala sesuatu  yang dipelajari bisa diterapkan  pada organisasi-organisasi Posdaya.

Hanya bedanya kalau Posdaya  kulturnya sama, karena dari desa ke desa, di industri motor Jepang lain, karena ada orang Indonesia ada orang Jepang.  Sehingga dengan sendirinya kalau budaya organisasi tidak berlaku dan tidak meningkatkan kinerja organisasi.  Barangkali pada tingkat posdaya budaya dari  organisasi posdaya itu  mempunyai pengaruh  yang cukup tinggi  terhadap  kinerja dari Posdayanya.

Satu yang menonjol dalam desertasi Lies, kata  Haryono, bahwa komitmen
mempunyai  kekuatan yang sangat tinggi,  baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja. Oleh karena itu, lanjur dia, pada setiap pembentukan Posdaya — mengutip studi  Dr Lies Putriana itu — selalu diminta agar pimpinan dan seluruh anggota Posdaya  mempunyai komitmen terhadap organisasi Posdayanya  agar kinerja Posdaya itu tinggi. Tanpa komitmen maka dengan sendirinya kita tidak bisa meningkatkan kinerja oganisasi.

Lebih dari itu,  juga karena Posdaya merupakan suatu  proses  dengan kepemimpinan visioner. Apa yang dipertahankan  Dr Lies Putriana  dalam disertasinya itu  sangat tepat karena organisasi  Posdaya  itu organisasi yang menganut  kepemimpinan  yang visioner. Sementara studi yang dilakukan  Lies Putriana multikutural karena ada orang Jepang ada orang Indonesia. Sedangkan Posdaya dari satu desa yang sama. Sehingga multikulturalnya sangat tipis. Dengan sendirinya akan ada kemungkinan besar  studi itu dikoreksi pada tingkat budaya organisasi.

Disertasi itu tidak mempelajari produk  tetapi mempelajari bagaimana kepemimpinan  dan budaya organisasi  dengan kinerja harus diambil sebagai pelajaran  yang bisa diterapkan pada Posdaya  di seluruh Indonesia.

Sementara Dr Lies Putriana usai dinyatakan lulus sebagai doctor menyatakan sepaham dengan pemikiran Prof Haryono, karena apa yang dipelajarinya untuk mempertahankan desertasinya selalu melakukan perubahan-perubahan sehingga punya visi kedepan seperti  inovasi, karisma, perhatian, dan itu bisa diterapkan oleh pemimpin-pemimpin Posdaya.

Dr Lies Putriana sebagai dosen tetap di Universitas Pancasila berharap apa yang diperolehnya itu  dapat bermanfaat untuk masyarakat dan bukan merupakan suatu akhir dari segalanya. (junaedi)

Leave a Comment