HO CHI MINH, PosSore — Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Nasional (HIMKI) menyambut dengan antusias ajakan kerjasama dari Binh Duong Furniture Association (BIFA), asosiasi furnitur terkemuka di Vietnam. Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor pusat BIFA di Bình Dương, Vietnam, kedua belah pihak sepakat untuk mempererat kerjasama guna memajukan industri furnitur di kedua negara.
Martunus Fahrizal, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Internasional DPP HIMKI, yang hadir mewakili Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diterima dari Presiden BIFA, Mr. Nguyen Liem. Dalam pertemuan tersebut, Mr. Liem memaparkan perkembangan pesat industri furnitur Vietnam yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan.
“Selama periode Januari hingga Juni 2024 saja, ekspor furnitur anggota BIFA mencapai angka USD 3,2 miliar, menyumbang 40% dari total ekspor nasional Vietnam senilai USD 7,5 miliar,” jelas Martunus Fahrizal pada PosSore melalui saluran telepon Rabu (28/8).
Mr. Liem mengungkapkan keinginannya untuk menjalin komunikasi yang lebih erat dengan HIMKI sebagai bagian dari ekosistem industri kayu hilir, dengan harapan industri furnitur kedua negara dapat berkembang lebih pesat. HIMKI, yang didukung oleh ribuan perusahaan di sentra-sentra industri furnitur potensial di Indonesia, dinilai memiliki potensi besar untuk berkolaborasi dengan BIFA.
Martunus menegaskan, kerjasama dengan BIFA merupakan langkah strategis yang sangat penting bagi HIMKI. BIFA sendiri, sejak didirikan pada 2009, telah menjadi organisasi yang solid dan berpengaruh di Vietnam. Asosiasi ini tidak hanya berfokus pada pengembangan pasar dan promosi anggota, tetapi juga aktif dalam advokasi kebijakan, kolaborasi internasional, pengembangan teknologi, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Bagi HIMKI, tutur Martunus jumlah anggota BIFA yang saat ini mencapai 350 perusahaan dan target 550 pelaku industri pada tahun 2030, BIFA merupakan mitra strategis yang potensial bagi HIMKI.
Sementara itu, Iman Rahman, Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Wilayah Asia, DPP HIMKI, menyebutkan bahwa ajakan kerjasama dari BIFA adalah peluang emas yang tidak boleh dilewatkan. HIMKI datang ke Vietnam untuk mempelajari bagaimana negara tersebut berhasil mencetak prestasi besar di industri mebel dan kerajinan, terutama di tengah tantangan global yang dihadapi banyak negara lainnya.
“Vietnam telah mencapai peringkat kedua di dunia dalam industri furnitur, dan mereka berhasil mencatat pertumbuhan yang mengesankan di tahun-tahun terakhir, termasuk selama 2023 dan 2024 saat banyak negara mengalami penurunan,” ujar Iman Rahman.
Iman Rahman menambahkan bahwa sinergi antara pelaku usaha dengan pemerintah serta keterlibatan dengan berbagai marketplace seperti Alibaba dan TikTok merupakan faktor kunci kesuksesan industri furnitur Vietnam.
Vietnam tidak hanya menjadi contoh sukses, tetapi juga pasar potensial bagi produk mebel dan kerajinan Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mencapai 6,5% tahun ini, Vietnam menawarkan peluang ekspor yang menjanjikan. Iman Rahman optimis bahwa produk-produk Indonesia, yang memiliki kualitas tinggi dan desain yang disukai pasar Vietnam, dapat menembus pasar mebel dan kerajinan di negara tersebut.
Pertemuan ini menandai langkah awal yang penting dalam kerjasama strategis antara HIMKI dan BIFA. Kedua organisasi ini berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi industri furnitur di Indonesia dan Vietnam, memanfaatkan peluang yang ada untuk meraih kesuksesan bersama di pasar global.
Seperti diketahui, pada perhelatan VIFA ASEAN EXPO 2024 sebuah ajang pameran internasional iproduk-produk mebel dan kerajinan yang berlangsung di Ho Chi Minh City, Vietnam, 27 hingga 30 Agustus 2024, HIMKI berpartisipasi mengirimkan 6 delegasi dalam acara ersebut.
Enam perusahaan yang merupakan anggota HIMKI yang berangkat ke Vietnam adalah PT. Koloni Timur, CV. Artisan Vii, PT Kubikasia, CV Razaqq Berkah, Surya Abadi Furniture, dan Nicole Handmade, yang telah dikenal unggul dalam desain, kualitas, dan inovasi produk. (aryo)