04/12/2024
Aktual

Kemunafikan Politik Disela Gerilya Jalin Koalisi

JAKARTA (Pos Sore) — Sejumlah bakal calon presiden terus bergerilya mencari dukungan politik guna maju dalam Pilpres 2014.

Sayangnya, sebagian besar masih malu-malu mengungkapkan bahwa safari politiknya bertujuan menjalin koalisi, ungkap Peneliti Senior Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, akhir pekan ini.

Ia mengatakan, pertemuan para tokoh politik merupakan hal biasa. Namun pertemuan tersebut jauh lebih elegan bila mereka berterus terang ada pembicaraan koalisi.

“Menurut saya banyak yang tidak terbuka, malu-malu mengungkapakan hasil pembicaraan dalam pertemuan tersebut. “

“Menurut saya banyak yang tidak terbuka, malu-malu mengungkapakan hasil pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Saya kira akan lebih elegan bila terus terang bahwa pertemuan tersebut untuk negosiasi koalisi atau untuk membicarakan pasangan capres-cawapres,” ujar dia.

Ia menyebut ketidakterus-terangan para pimpinan parpol dalam mengungkapkan hasil pertemuan tersebut akan berdampak positif dan negatif.

“Positifnya tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan. Mengapa? Karena dalam pertemuan tersebut, tentu menyangkut deal politik yang disepakati atau tidak disepakati. Apabila hal itu diungkap ke publik bisa menimbulkan polemik.”

Sedangkan negatifnya, lanjut Karyono, budaya politik semacam ini bisa menimbulkan kemunafikan politik.”

“Saya kira akan lebih elegan bila terus terang bahwa pertemuan tersebut untuk negosiasi koalisi atau untuk membicarakan pasangan capres-cawapres.”

Contohnya, Mahfud MD menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat. Mantan Ketua MK itu menyebut tak ada yang spesial dari pertemuan tersebut.

“Kali ini saya ketemu lagi dengan beliau membahas bersama situasi kenegaraan kita. Intinya masalah-masalah besar bangsa,” kata Mahfud usai bertemu dengan Surya Paloh, Rabu lalu.

Kemudian, awal pekan Akbar Tandjung bertemu Capres PDI Jokowi. Namun Akbar menyebut jika pertemuan disebut-sebut sebagai pendekatan koalisi, ada benarnya. “Ya bisa dibilang penjajakan koalisi,” jelas Akbar.(fent)

Leave a Comment