0.4 C
New York
29/11/2023
Aktual

Kemsos Gandeng DNIKSGarap Keluarga di Desa

JAKARTA (Pos Sore)–Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteran Sosial (DNIKS) dan Kementrian Sosial akan menciptakan  kesejahteran sosial di desa dan dusun melalui ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan (ekonomi biru) adalah suasana hidup sehat sejahtera dalam lingkungan yang segar sehingga hidup nyaman karena kebutuhan  sehari-hari diperoleh dengan mudah berkat gotong royong dan pemanfaatan kearifan dan sumber daya lokal.

Ketua Umun DNIKS Prof Dr Haryono Suyono, berharap agar keluarga Indonesia  dapat memangun  usaha berdasarkan kemampuan yang mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan memanfaatkan keahlian, sumberdaya lokal, limbah dan bahan baku lokal dengan kegiatan terarah serta efisiensi tinggi.

“Untuk itu kami berterimakasih kepada Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (PSPK) Kementerian Sosial RI yang telah mengundang DNIKS untuk memaparkan kegiatan membawa semangat dan karya nyata kesejahteraan sosial ke desa dan pedukuhan. Dengan dukungan Kementrian Sosial dapat dilanjutkan pendekatan sosial berbasis pedesaan melalui Pos Pemberdayan Keluarga (Posdaya),” kata Haryono di Kantor Kemensos, kemarin. Ia berkesempatan memaparkan kegiatan DNIKS melalui pengembangan ekomomi biru di pedesaan,

Menurut mantan Menko Kesra/ Taskin itu, kedaulatan sosial berbasis pedesaan agar semangat gotong royong masyarakat saling peduli, bekerja keras dan cerdas, menyelesaikan masalah sosial, kesehatan, pendidikan dan wirausaha serta lingkungan menjadi modal sosial. Dengan demikian menjadi kekuatan dan keluarga yang bahagia dan sejahtera.Hal itu sesuai dengan Instruksi Presiden no.3 Tahun 2010. Inpres itu menyatakan program pembangunan berkedaulatan adalah pembanguan pro rakyat, keadilan untuk semua dan pencapaian tujuan milenium.

 “Pro rakyat adalah penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan usaha mikro dan kecil. Keadilan untuk semua yaitu keadilan untuk anak, perempuan, ketenagakerjaan, hukum, serta kelompok miskin dan termarginalkan,” tutur Haryono.

Ajak Semua Lembaga

Haryono mengatakan, itu sebabnya DNIKS dan Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS)  mengajak semua lembaga dan organisasi sosial menugaskan stafnya terjun ke masyarakat mendidik pimpinan dan anggota 35.000 Posdaya di desa. Melalui kerjasama dengan 250 perguruan tinggi yang dosen dan mahasiswanya mengadakan KKN tematik Posdaya, pendekatan super tim dan ekonomi biru merangsang partisipasi dan memberdayakan masyarakat menggali sumber daya dan bahan baku lokal mengembangkan usaha ekonomi mikro.

“DNIKS dengan Yayasan Damandiri mengadakan safari  ke berbagai daerah dan perguruan tinggi, mengajak lembaga dan organisasi sosial  membawa kegiatan ke desa. Bahkan perlu menjempur bola mempersiapkan masyarakat membangun budaya gotong royong  dan wirausaha di desa melalui Posdayam” tambahnya.

Sementara itu,  Dirjen PSPK Kementerian Sosial,  Hartono Laras, mengatakan  secara teknis perlu kerjasama dengan DNIKS dan Yayasan Damandiri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi saat ini terdapat masalah besar di Indonesia yaitu masalah kemskinan masih sekitar 28,55 juta jiwa, dan pengangguran 7,39 juta.”Tentu saja penanggulangannya perlu kerjasama seluruh jajaran. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri saja, namun harus ada kolaborasi secara utuh. Pendekatannya adalah harus melalui keluarga. Bila sudah menjangkau keluarga, berarti seluruh masyarakat bisa terjangkau secara keseluruhannya,’’ katanya. (junaedi)     

Leave a Comment