JAKARTA ( (Pos Sore) — Direktur Jenderal Pemnbinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Kemnakertrans DR Reyna Usman menerima Deputi Kepala BNP2TKI, Agusdin, guna menyatukan persepsi dalam rangka pembinaan kepada Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) secara menyeluruh.
Pertemuan seperti itu adalah hal yang biasa dilakukan di antara kedua lembaga pemerintah yang menangani penempatan TKI ke luar negeri. Namun dalam kunjungan Agusdin kali ini terasa berbeda dan sangat istimewa karena berkaitan dengan tindakan skorsing yang dijatuhkan Kemnakertrans kepada 230 PPTKIS yang kedapatan melakukan pelanggaran.
Oleh sebab itu, BNP2TKI merasa perlu penjelasan dari Kemnakertrans tentang sanksi yang diberikan kepada ratusan PPTKIS tersebut di tengah moratorium yang masih berjalan khususnya untuk penempatan ke Arab Saudi. Hampir seratus persen PPTKIS yang diskorsing adalah pengirim TKI ke kawasan Timur Tengah.
Sebelumnya, karena ketidaktahuan, BNP2TKI sudah melayangkan surat kepada Kemnakertrans memprotes tindakan tersebut. Bahkan surat itupun ditembuskan ke lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan proses penempatan TKI. Namun oleh Kemnakertrans surat tersebut tidak dijawab dengan harapan akan dibahas pada pertemuan mereka nanti. “Bisa dibahas bersama-sama nanti,” ujar Reyna Usman beberapa waktu lalu setelah menerima surat BNP2TKI.
Pemerintah menjatuhkan sanksi itu setelah menerima laporan dari perwakilan negara-negara penerima tenaga kerja Indonesia di kawasan Timur Tengah seperti Yordania, yang menemukan pelanggaran-pelanggaraan PPTKIS dalam proses penempatan TKI ke negaranya.
Selain itu Kemnakertrans pun merasa perlu untuk melakukan pembinaan secara intensif selama masa moratorium ini sehingga pada saat dibuka nanti, PPTKIS sudah mampu bekerja secara profesional.
Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Dirjen Binapenta Kemnakertr itu berlangsung santai dan saling menukar informasi. Pihak BNP2TKI melalui Deputi Penempatan, Agusdin, akhirnya dapat menerima penjelasan Dirjen Binapenta dan berjanji untuk menopang sepenuhnya. (hasyim husein)