JAKARTA (Pos Sore) — Menaker Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri meminta Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memberikan masukan agar ekosistem ketenagakerjaan menjadi lebih fleksibel.
Saat menjadi pembicara diskusi prospek ekonomi 2019-2024, Rabu (24/4), Menteri Hanif mengatakan ekosistem ketenagakerjaan saat ini masih kaku dan rapuh.
Untuk itu dia berharap KEIN dapat memainkan perannya dengan mendorongnya, sebab, kata Hanif, bila reformasi ketenagakerjaan dijalankan dengan benar maka ekosistem ketenagakerjaan akan lebih fleksibel sehingga pekerja, pengusaha maupun pemerintah akan sama-sama senang.
“Dengan melakukan reformasi ketenagakerjaan, maka investasi akan mudah masuk karena eksosistemnya lebih bagus. Kalau kita mendorong padat karya, sangat memungkinkan apabila ekosistemnya diubah., ” ujarnya.
Hanif mengatakan masalah pengangguran bukan terletak di lapangan kerjanya, karena selama kurun empat tahun pemerintah telah berhasil menciptakan 10 juta lebih lapangan kerja. Masih adanya pengangguran karena saat ini dunia usaha kesulitan mencari tenaga kerja dengan skill yang dibutuhkan.
Hanif Dhakiri mengatakan agenda pemerintah pembangunan SDM di tahun 2019 yakni mendorog pihak swasta terlibat lebih intens dalam investasi SDM dengan memberikan insentif berupa super tax reduction. Yakni insentif bagi dunia usaha agar nilai yang dikeluarkan untuk investasi SDM bisa diganti dengan pengurangan pajak.
Pemerintah terus menggenjot peningkatan skill mengingat adanya keterbatasan SDM yakni 58 persen angkatan kerja merupakan lulusan SD/SMP dari total 131 angkatan kerja Indonesia.
Diskusi yang digelar KEIN dihadiri oleh Ketua Wantimpres Sidharto Danusubroto, Sekjen Kemnaker Khairul Anwar, Ketua KEIN Soetriso Bachir, Wakil Ketua KEIN Arief Budimanta, Ketua Apindo Haryadi B. Sukamdani dan Ketua Industri Manufaktur Johnny Darmawan. (sim)