17.8 C
New York
27/10/2024
Aktual Ekonomi

Kemendag Terus Dorong Pembelian Produk Dalam Negeri Lewat E-Commerce

POSSORE, BogorDirektur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim berharap semua pelaku usaha jasa Indonesia harus terus mengembangkan diri, terutama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Kementerian Perdagangan, katanya akan terus mengampanyekan Bangga Buatan Indonesia (BBI) melalui pemasaran produk dan merek lokal.

Selain itu, Kemendag juga akan terus mendorong peningkatan, penggunaan, dan pembelian produk dan merek lokal oleh konsumen Indonesia melalui pasar e-commerce. Hal tersebut diungkapkan Isy Karim pada acara Bimtek di Bogor, belum lama ini.

“Dengan Bimtek kita berharap produk dan merek lokal Indonesia memiliki penetrasi yang tinggi dan dapat membanjiri pasar niaga elektronik (e-commerce) Indonesia,” tegas Dirjen Sabtu (29/7) terkait penyelenggaraan Bimtek yang kini terus digencarkan.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor juga mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) untuk pelaku usaha jasa perdagangan pada Rabu (27/7) lalu.

Kementerian Perdagangan, akan terus mengampanyekan Bangga Buatan Indonesia (BBI) melalui pemasaran produk dan merek lokal

Kegiatan tersebut difokuskan pada jasa pemasaran (marketing) yang diikuti 200 peserta terdiri atas 150 orang secara luring dan 50 orang secara daring.

Sementara Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Rifan Ardianto mengungapkan, pemasaran tidak hanya bertujuan untuk membuat produk perdagangan laris terjual.

Rifan juga menegaskan pemasaran e-commerce juga bermanfaat meningkatkan nilai produk agar para pelaku usaha mampu bertahan dalam waktu yang lama.

Menurut Rifan Ardianto, di era yang serba digital sekarang ini, persaingan usaha menjadi sangat ketat dan dinamis. Pelaku usaha, baik skala besar maupun kecil, bersaing untuk merebut konsumen dari berbagai platform guna mendapatkan akses pasar yang besar.

Oleh sebab itu, tutur Rifan, strategi pemasaran perlu dipelajari para pelaku usaha dalam negeri, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pelaku UMKM harus mengetahui target pasar yang akan dituju dan fokus terhadap produk yang disukai dan dibutuhkan konsumen.

“Dengan adanya bimbingan teknis ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat belajar untuk mengembangkan diri dan usahanya agar dapat memperluas jangkauan akses pasar, lokal, nasional juga mampu menembus pasar ekspor,” untkapnya.

Secara terpisah Kepala Bidang Promosi Kemitraan dan Jasa Perdagangan Kota Bogor Sopyan Ari Taufiq menyambut baik kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan dalam pembinaan pelaku UMKM di wilayahnya.

Selama ini katanya pemasaran menjadi salah satu kendala dan tantangan bagi pelaku UMKM di Kota Bogor untuk dapat bertahan khususnya di pasar e-commerce. Untuk kolaborasi peningkatan kapasitas pelaku usaha seperti ini perlu terus digalakkan. [aryo]

Leave a Comment