JAKARTA (possore.id) — Kementerian Agama RI (Kemenag) melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah menggelar ToT (training of trainer) Instruktur Senam Haji Indonesia, Jumat 26 April 2024.
Kegiatan ToT yang digelar secara daring ini bekerjasama dengan Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (Perdosri).
Ini bagian dari salah satu persiapan menjelang diluncurkannya secara resmi Senam Haji Indonesia oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Minggu, 28 April 2024 di Jakarta.
Ketua PP Perdosri dr. Rumaisah Hasan, SpKFR, NM (K) dalam sambutannya, mengatakan Kementerian Agama akan memberlakukan Senam Haji Indonesia untuk semua calon jamaah haji Indonesia pada tahun ini.
Salah satu persiapannya adalah melatih calon instruktur senam haji yang nantinya akan membimbing para calon jamaah haji baik selama masih masa persiapan di tanah air, selama proses penerbangan hingga berada di Tanah Suci.
“Instruktur senam haji harus memahami beberapa hal terkait kesehatan fisik calon jamaah haji Indonesia, sehingga kegiatan pembimbingan bisa dilakukan lebih baik,” kata dr Rumaisah.
Ia mengingatkan ibadah haji adalah prosesi ibadah yang tidak hanya membutuhkan persiapan rohani dan mental tetapi juga persiapan fisik. Salah satu persiapan fisik yang harus dilakukan calon jamaah haji adalah olahraga.
“Kita bisa berolahraga dengan cara sederhana berupa senam,” lanjut dr Rumaisah.
Menurutnya senam adalah salah satu alat untuk mencapai kebugaran tubuh. Namun seperti semua alat, yang jauh lebih penting dan utama dipersiapkan adalah man behind the gun-nya.
“Dalam hal ini Bapak Ibu yang akan menjadi instruktur senamnya, mohon dapat memperhatikan dengan seksama berbagai petunjuk teknis penerapannya,” ujar dr Rumaisah.
Ia menekankan ada banyak variasi penerapan Senam Haji Indonesia berdasarkan data demografik, penyakit yang dimiliki (komorbid) calon jamaah, umur calon jamaah dan lainnya.
Hal-hal tersebut penting diperhatikan oleh setiap instruktur Senam Haji Indonesia yang akan bertugas mendampingi para calon jamaah haji di tanah suci.
Senam Haji Indonesia sendiri diinisiasi oleh 3 orang anggota Perdosri yakni Dr.dr. Syarif Hasan Luthfie, Sp.KFR, dr. Irma Ruslina, Sp.KFR, Ger (K), Ph.D dan dr Rifky Mubarak, Sp.KFR.
Ini merupakan terobosan Perdokhi dan Perdosri untuk membuat suatu upaya memelihara tingkat kebugaran dalam latihan menjaga kesehatan sistem kardiovaskular maupun mempertahankan pembuluh darah, otot, dan tulang.
Dijelaskan, secara keilmuan Perdosri adalah organisasi yang mewadahi Dokter Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi. Secara organisasi Perdosri punya Spesial Interest Grup (SIG) Sosial yang punya sub SIG Kesehatan Haji Umroh.
“Jadi concernnya jelas pada semua aktifitas yang melibatkan fisik seperti ibadah haji,” ujarnya.
Selain itu, pengelolan fisik dalam berbagai kondisi terutama yang mempunyai berbagai comorbid (penyakit bawaan) adalah merupakan core business Perdosri. Itu sebabnya dalam penciptaan Senam Haji Indonesia, Perdosri sangat aktif terlibat di dalamnya.
Ketua PERDOKHI Dr. dr. Syarif Hasan Luthfie Sp.KFR, MARS yang juga Ketua Sub SIG Haji & Umroh di PP PERDOSRI mengatakan Kemenag berencana memberlakukan Senam Haji Indonesia untuk seluruh jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini.
“Senam haji ini bisa dilakukan sejak jamaah berada di tanah air, saat berada di dalam pesawat, sampai ke tanah suci,” kata Waka 1 PP Perdokhi ini.
Dengan rutin melakukan senam, diharapkan calon jamaah bisa menghindari komplikasi yang diakibatkan duduk terlalu lama, seperti kekakuan otot maupun penyumbatan pembuluh darah.
Hal ini dapat membuat suatu adaptasi sirkulasi dan dapat menghindari terjadi kelemahan pembuluh darah, kekakuan sendi-sendi maupun berkurangnya kemampuan ketahanan fisik