JAKARTA (Pos Sore) — Untuk mengembangkan kurikulum program sertifikasi pengawas lembaga keuangan, 21 staf Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendapatkan beasiswa StuNed dari Pemerintah Belanda untuk mengikuti pelatihan. Mengingat situasi pandemi, pelatihan diselenggarakan secara daring.
Total ada 32 sesi, dengan setiap sesi membutuhkan waktu setengah hari pelatihan. Dengan menyesuaikan waktu kerja staf OJK, pelatihan ini akan berlangsung sampai Juli 2021.
Penyerahan beasiswa secara daring disampaikan oleh Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl, kepada R. Moh. Nu’man Rizal, Direktur Pengembangan dan Asesmen Sumber Daya Manusia (SDM) OJK, bersamaan dengan pembukaan pelatihan yang dihadiri oleh Profesor Remco Zwinkels, Direktur Program Master Bidang Keuangan, Vrije University, Selasa (26/1/2021).
Fungsi utama OJK adalah mendorong dan menyelenggarakan sistem regulasi dan pengawasan yang terintegrasi ke dalam keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan di Indonesia, yang meliputi perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non-bank.
Saat ini, OJK sedang mengembangkan program sertifikasi pengawas untuk meningkatkan dan memperbarui keterampilan dan pengetahuannya. “Sebagai pengawas lembaga keuangan, OJK perlu menyesuaikan kecepatan pengembangan kompetensi SDM dengan industri keuangan yang bergerak cepat,” kata Nu’man Rizal saat acara pembukaan pelatihan.
Vrije University dari kota Amsterdam memiliki keahlian di bidang pengawasan perbankan, pasar modal, serta sektor keuangan non-bank. Selain itu, VU Amsterdam memiliki rekam jejak yang panjang dalam mengembangkan kurikulum dan metodologi pengajaran bagi para profesional seperti staf OJK.
“Vu memiliki jejaring kerja yang luas di sektor keuangan, sehingga dalam pelatihan juga ada studi banding secara virtual, ke Bank Sentral Belanda dan Otoritas Pasar Keuangan Belanda,” ungkap Profesor Remco dalam kesempatan yang sama.
Dalam kesempatan yang sama, Peter van Tuijl mengutarakan pelatihan ini bentuk kerja sama Belanda dan Indonesia di bidang peningkatan ekonomi. “Ini kerja sama yang strategis, mengingat OJK merupakan instansi penting bagi pilar ekonomi Indonesia,” pungkasnya. (tety)