JAKARTA (possore.id) — Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bekerja sama dengan Universitas Sahid (Usahid) Jakarta menggelar kegiatan Kebaya Goes to Campus, Selasa 16 Juli 2024.
Kegiatan jelang Hari Kebaya Nasional 2024 ini berlangsung di kampus Usahid Jakarta. Adapun tema yang diangkat yaitu Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, Rektor Usahid Dr. Marlinda Irwanti, SE., M.Si, dan Ketua Pembina Yayasan Sahid Jaya, Dr. (HC) Wiryanti Sukamdani, CHA.
Selain itu, dihadiri juga oleh Wakil Rektor I, Dr. Ninin Gusdini, ST., MT, Wakil Rektor II, Dr. Titi Widaningsih, M.Si, Kepala BPMPP, Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si dan Ka. LPPM, Prof. Dr. Nafiah Ariyani, SE., M.Si
Tampak juga Happy Jarot (DPD), Nunung Dorojatun, Nani Hadi Cahyadi hadir dalam kegiatan yang dimeriahkan dengan parade kebaya.
Giwo Rubianto menyampaikan apresiasinya kepada Universitas Sahid atas antusiasmenya menggelar kegiatan Kebaya Goes to Campus.
“Ini adalah bagian dari kita menggaungkan kembali semangat perjuangan perempuan Indonesia dengan nilai-nilai budaya bangsa sesuai Keputusan Presiden No.19 Tahun 2023, tentang Hari Kebaya Nasional,” kata Giwo.
Menurutnya, acara seperti ini sangat penting untuk mengingatkan kita akan nilai-nilai budaya dan sejarah yang terkandung dalam kebaya.
Setelah Usahid, Kebaya Goes to Campus juga akan menyambangi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Pancasila Jakarta, dan London School.
“Ini adalah wujud nyata dari cinta kita terhadap budaya Indonesia. Kebaya tidak sekadar menjadi identitas perempuan Indonesia,” ucapnya.
Ia menegaskan kebaya sangat berarti dan melekat dengan perjuangan perempuan, kesetaraan, pemberdayaan ekonomi dan kemandirian.
“Dari jaman Majapahit perempuan sudah mengenakan kebaya. Bahkan pahlawan wanita Malahayati juga mengenakan kebaya dalam kehidupan sehari-harinya. Jadi sudah sewajarnya kita bangga mengenakan kebaya,” tandasnya.
Giwo juga menyampaikan pentingnya kegiatan Kebaya Goes to Campus sebagian bagian dari upaya menuju Kebaya Goes to Unesco yang sedang diupayakan Indonesia.
Bersama 4 negara lain yakni Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam untuk diakui sebagai warisan takbenda dunia.
“Jadi Kebaya Goes to Campus tidak hanya dalam rangka menyambut Hari Kebaya Nasional yang akan digelar pada 24 Juli 2024 tetapi juga dalam rangka menguatkan langkah kita menuju Kebaya Goes to Unesco,” katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Sahid, Dr. Marlinda Irwanti, menekankan pentingnya pelestarian kebaya sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.
Rektor menyatakan kebaya bukan hanya pakaian, tetapi juga simbol perjuangan dan identitas perempuan Indonesia. Karena itu, kebaya harus dilestarikan dan kita harus bangga mengenakannya.
Dengan suksesnya penyelenggaraan “Kebaya Goes to Campus”, Universitas Sahid berharap dapat terus mengadakan acara serupa di masa mendatang untuk terus memperkuat rasa cinta terhadap budaya Indonesia di kalangan generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut ditampilkan juga parade kebaya oleh Wanita Kowani, termasuk lomba Fashion Show Kebaya yang diikuti oleh berbagai peserta.
Fashion show ini diawali dengan penampilan para peragawati dari Marita by Etty Nafis dilanjutkan Ketua Umum Kowani, Ketua Umum YSJ, Rektor dan tamu-tamu VIP.
Disusul oleh peserta lomba dari berbagai kategori, termasuk ibu-ibu dari Kowani, Korps Perempuan MDI, FPPI, serta dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Universitas Sahid.
Parade Kebaya Goes To Campus diabadikan dengan pengambilan video dari drone yang mendokumentasikan momen-momen indah dari udara.
Di akhir acara, diumumkan lima penampilan terfavorit dari tiga kategori: umum, dosen & tenaga kependidikan, serta mahasiswa.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas dan upaya para peserta dalam melestarikan budaya kebaya.