11.6 C
New York
28/10/2024
Aktual Ekonomi Kesra

Kampanye “Bali I Miss U” Ajak Wisatawan Terapkan Budaya Wisata Sehat

JAKARTA (Pos Sore) — Perempuan Indonesia Maju (PIM), Pertiwi Indonesia, dan Prakarsa Nusantara menginisiasi kampanye pariwisata bernama “Bali I Miss U”. Kampanye yang juga sekaligus gerakan untuk kembali menggeliatkan pariwisata Bali ini diluncurkan secara virtual, Jumat (18/92020).

Kampanye ini sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah untuk kembali membangkitkan pariwisata Bali dan meningkatkan kesadaran wisatawan untuk patuh menerapkan protokol kesehatan dalam berwisata. Mengapa Bali? Karena Bali menjadi jendela dunia pariwisata di Indonesia.

Adanya pandemi Covid-19 tidak bisa dipungkiri, menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali karena pandemi berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bali. Hal ini juga mempengaruhi perekonomian nasional karena pariwisata Bali menyumbang sekitar 40% dari pendapatan pariwisata nasional.

Alasan lain mengapa Bali, karena Bali dipercaya sebagai salah satu destinasi wisata paling siap dalam penerapan protokol kesehatan. Karenanya, Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali sangat antusias untuk menyambut kedatangan kembali wisatawan yang sempat tertunda beberapa saat.

Antarina S.F. Amir, Ketua Pertiwi Indonesia
Antarina S.F. Amir, Ketua Pertiwi Indonesia

“Bali siap menyambut wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan berkonsep Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE) atau Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Ramah Lingkungan sesuai arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” jelas Antarina S.F. Amir, Ketua Pertiwi Indonesia.

Protokol kesehatan yang wajib dipatuhi adalah mengenakan masker penutup hidung, mulut hingga dagu jika harus ke luar rumah atau berinteraksi dengan orang yang tidak diketahui status kesehatannya. Kemudian, membersihkan tangan secara teratur, pembatasan interaksi fisik, dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Ekonomi dan kesehatan harus berjalan beriringan sesuai dengan penerapan CHSE pada sektor pariwisata di new normal ini, sehingga budaya patuh terhadap basic protokol kesehatan 3 M yaitu Memakai Masker dengan benar, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak harus dipatuhi oleh semua pihak,” lanjutnya.

Pemerintah juga telah menerbitkan berbagai peraturan perundang-undangan. Salah satunya Inpres 6/2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Poin penting Inpres 6/2020 adalah memerintahkan seluruh gubernur, bupati/wali kota untuk menyusun dan menetapkan peraturan pencegahan Covid-19.

Budaya patuh ini diyakini akan sangat meminimalisir penularan Covid-19 dan akan menjadi pariwisata yang sehat dan perekonomian akan bergulir seiring dengan tetap terjaganya kesehatan wisatawan, para pelaku wisata dan masyarakat.

Lana T Koentjoro, Ketua PIM dan penggagas “Bali I Miss U”

Lana T Koentjoro, Ketua PIM dan salah satu penggagas “Bali I Miss U” menambahkan, Bali I Miss U adalah kalimat paling pas untuk menggambarkan suasana batin wisatawan dan masyarakat Bali yang sudah sangat rindu untuk saling bertemu kembali.

“Karena itu, kami percaya masyarakat Bali saat ini siap menghadapi budaya kepatuhan tersebut sehingga para wisatawan akan mempunyai suatu perjalanan wisata dengan aman, menyenangkan dan sehat. Hal ini sesuai dengan salah satu tagline dari Bali I Miss U yaitu Berangkat Sehat Pulang Sehat,” tuturnya.

Untuk mematuhi penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di sebagian kota di Indonesia, Bali I Miss U saat ini juga banyak melakukan kegiatan secara online. Sebut saja di antaranya dengan memaksimalkan fungsi internet dan media sosial untuk mengkomunikasikan Gerakan Kepatuhan Protokol Kesehatan dalam Berwisata.

Beberapa kegiatan online Bali I Miss U antara lain Live Instagram, berupa acara bincang-bincang dengan public figure, influencer, atau selebgram seputar Bali dan hal-hal yang dirindukan dari Bali. Acara ini disiarkan langsung melalui akun instagram @baliimissu.

Selain itu, video Budaya Patuh pada Protokol Kesehatan Masa Berwisata yaitu pembuatan dan penyebaran video gerakan kepatuhan yang menginformasikan penerapan protokol kesehatan yang dilakukan oleh unsur-unsur pariwisata mulai dari transportasi, akomodasi, wisata belanja dan lain-lain, juga protokol kesehatan yang harus dipatuhi dan diterapkan oleh setiap pribadi wisatawan.

Kampanye Bali I Miss U juga mengadakan Virtual Talk Show yang akan menghadirkan narasumber dari pemerintah, pakar, pelaku usaha, akademisi, untuk membahas penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata.

“Selain kegiatan online juga melaksanakan kegiatan offline untuk mendukung gerakan kepatuhan protokol kesehatan dengan membagikan masker Bali I Miss U secara gratis di lokasi-lokasi yang telah ditentukan” tambah Shinta Omar, Ketua Harian Pertiwi Indonesia.

Moeldoko selaku pembina CEO Indonesia yang juga Kepala Staf Kepresidenan

Secara terpisah, Moeldoko selaku pembina CEO Indonesia yang juga Kepala Staf Kepresidenan bersama rombongan yang telah tiba di Bali menyatakan sangat mendukung upaya membangkitkan kembali pariwisata Bali dengan program Bali I Miss U.

“Kami berangkat dari Cengkareng, di pesawat, tiba di airport Bali, check in di hotel dan berkunjung ke tempat-tempat wisata dengan mematuhi semua protokol kesehatan tanpa henti dan bosan sehingga menjadi suatu perjalanan yang menyenangkan, aman dan sehat sesuai dengan tagline Berangkat Sehat Pulang Sehat,” ujarnya.

Sementara itu, Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Kominfo mendukung sepenuhnya kampanye “Bali I Miss U”. Terlebih kampanye ini bertujuan untuk menebarkan spirit kepada masyarakat khususnya pelaku wisata untuk bangkit.

“Bagaimana untuk tetap aman dan produktif bersama dengan seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi menggerakkan sektor pariwisata dengan menyikapi dan menyiasati tren industri pariwisata di tengah pandemi Covid-19,” katanya.

Menurutnya, kampanye dan gerakan “Bali I Miss U” diharapkan akan memunculkan kampanye dan gerakan yang sama di destinasi wisata lainnya seperti Lombok I Miss U, Laboan Baju I Miss U, Sulawesi I Miss U, dan lainnya. Dengan kampanye ini dapat menyakinkan dunia berwisata di Indonesia di tengah pandemi aman selama menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Karenanya, PIM, Pertiwi Indonesia dan Prakasa mengajak organisasi-organisasi lain dan semua pihak untuk dapat bergabung, bersama-sama menyosialisasikan program ini dengan menggunakan gerakan Bali I Miss U untuk mempromosikan Bali dengan secara online dan offline. Untuk informasi kolaborasi dapat dengan menghubungi di nomor 081312346907. (tety)

Leave a Comment