Negara-negara yang telah menjalankan ekonomi berbasis pengetahuan, seperti
negara-negara Eropa dan beberapa negara Asia seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, ternyata lebih mampu menyejahterakan rakyatnya daripada negara-negara yang hanya bersandar pada kekayaan sumberdaya alam.
Karena itu, sudah seharusnya Indonesia terus berupaya mentransformasikan diri dari perekonomian berbasis ekstraktif, pertanian tradisional, dan manufaktur konvensional menuju ekonomi berbasis sains dan teknologi (knowledge based economy).
Selanjutnya yang juga harus menjadi perhatian pemerintahan baru yaitu adalah perubahan geopolitik dunia. Dinamika geopolitik global ke depan akan menjadi tantangan bagi setiap negara, tidak terkecuali Indonesia.
Perkembangan geopilitik dapat berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan dan
tatanan global. Krisis di berbagai sektor memiliki risiko ancaman kestabilan geopolitik ke depan.
Ketidakstabilan geopolitik dapat menimbulkan berbagai krisis utamanya krisis pangan dan energi yang selanjutnya memicu ketidakpastian geoekonomi di tingkat global.
Tantangan-tantangan yang bersifat tanpa batas (borderless) seperti ini, membutuhkan kolaborasi yang erat dari berbagai pemangku kepentingan lintas sektor baik di dalam negeri maupun internasional.
“Dalam konteks inilah diperlukan peran
kepemimpinan dan kepiawaian kabinet mendatang,” tegasnya.