JAKARTA (Pos Sore) — Dugaan bahwa dengan diusungnya Jokowi sebagai Capres dari PDI Perjuangan akan mendongkrak suara PDI Perjuangan pada Pemilu legislatif 2014 berkisar di angka 30 persen ternyata tidak terwujud. Bahkan untuk meraih angka 20 persen saja tidak terjadi.
Hasil perhitungan cepat yang dilakukan oleh enam lembaga survey dan beberapa media lainnya, menempatkan PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu 2014 dengan pencapaian 19 persen lebih atau di bawah 20 persen. Dengan kata lain figur Jokowi yang ‘dijual’ oleh PDI Perjuangan kepada masyarakat pemilih belum terlalu menggiurkan meskipun suara PDI Perjuangan rata-rata naik 4-5 persen jika dibandingkan dengan Pemilu 2009.
Sebelumnya beberapa lembaga survey menunjukkan hasil surveynya yang menyebutkan jika Jokowi yang diusung sebagai Capres maka perolehan suara pada Pemilu bakan mencapai angka 30 persen. Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha membenarkan hal itu. pada Januari 2014, hasil survei lembaganya menunjukkan jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon presiden (capres), maka perolehan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bisa mencapai 30,8%. Jauh meninggalkan Golkar 12,3 persen, Gerindra 6,5 persen dan Partai Demokrat 4,7 persen.
Hal yang sama juga diungkapkan survei Indo Barometer. Rilis lembaga survei itu pada Januari 2014 mangatakan, jika Jokowi dicapreskan PDIP bisa menembus 35 persen jika lekas mendeklarasikan Jokowi sebagai capres. Jauh meninggalkan kompetitornya Golkar di posisi kedua dengan 15,8 persen dan Partai gerindra pada 7,9 persen.
Namun ternyata harapan itu juga tidak terlihat dalam survei-survei seusai Jokowi dimajukan sebagai capres pada 15 Maret 2014.
Poltracking seusai Jokowi diajukan sebagai calon presiden justru tidak memperlihatkan hal itu. Survei elektabilitas partai yang dilaksanakan 17-24 Maret mendapati PDIP sebesar 22,2 persen di atas Golkar 17,2 persen dan Gerindra 7,3 persen.
Begitu pula dengan hasil survei terbaru Charta Politika yang dirilis 26 Maret 2014 yang menyatakan, PDIP memimpin perolehan elektabilitas dengan 21,2 persen menduduki peringkat pertama.
Sementara survei Political Communication Institute menyebutkan Jokowi masih menjadi magnet elektoral bagi PDIP sehingga meningkatkan perolehan suara partai itu dalam Pemilu 2014.
Tapi, hasil hitung cepat sementara yang dilaksanakan sejumlah lembaga pada pemilu 9 April 2014, posisi PDIP teratas dengan perolehan sekitar 18 – 20 persen.
Hitung cepat CSIS dan Cyrus Network, PDIP hingga Rabu (9/4) malam tercatat mendapat suara terbanyak dengan 19,1 persen suara nasional disusul Golkar dengan 14,3 persen, Gerindra (11,9) dan PKB (9,5).
Hitung cepat Lingkaran Jaringan Survei Indonesia (JSI) menyebutkan PDIP meraup 19,77 persen , Golkar 14,61 persen dan Gerindra 11,8 persen. (hasyim)