03/11/2025
AktualEkonomi

Jejaring yang Kian Menguat: HIMKI Hadir di VIFA ASEAN 2025 Ho Chi Minh City

POSSORE.ID, Ho Chi Minh City Langkah kaki para delegasi Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) terasa mantap memasuki Saigon Exhibition and Convention Center (SECC) pada Selasa, 26 Agustus 2025. Udara pagi di Ho Chi Minh City masih menyisakan semangat dari seremoni pembukaan VIFA ASEAN 2025 yang baru saja digelar. Di gedung pameran megah seluas 15 ribu meter persegi itu, riuh rendah percakapan bisnis bercampur dengan kilau produk furnitur dan kerajinan dari berbagai negara.

Dipimpin oleh Marthunus Fahrizal, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Internasional DPP HIMKI, delegasi Indonesia hadir bukan sekadar sebagai tamu undangan. Mereka datang mendampingi enam perusahaan anggota HIMKI yang terpilih untuk menjadi exhibitor: CV Wood Story Indonesia, CV Cipta Abadi, CV Indo Living Utama, PT Villo Indonesia, Qya Home Décor, dan Borobudur Home Furniture.

Kehadiran HIMKI kali ini terasa istimewa. Undangan bukan hanya datang dari panitia penyelenggara, tetapi juga langsung dari Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta. Sebuah isyarat bahwa hubungan bilateral Indonesia–Vietnam kian erat, sekaligus menandai semakin besarnya peluang ekspor mebel dan kerajinan Indonesia di kancah internasional.

Pameran Bergengsi di Asia Tenggara

VIFA ASEAN 2025 menjadi panggung besar. Lebih dari 350 perusahaan menempati lebih dari 1.000 booth dalam pameran yang berlangsung hingga 29 Agustus mendatang. Dari sisi penyelenggara, Vietnam Chamber of Commerce and Industry (VCCI) menegaskan bahwa industri olahan kayu telah menjadi sektor unggulan Vietnam.

“Produk kayu Vietnam kini menempati posisi terdepan dalam hal material, desain, dan keberlanjutan,” ujar Pham Tan Cong, Ketua Umum VCCI, dalam sambutannya.

Data perdagangan Vietnam meneguhkan pernyataan itu. Sepanjang Januari–Juli 2025, nilai perdagangan negara tersebut mencapai USD 514,7 miliar, naik 14,8% dibanding tahun lalu. Khusus untuk industri kayu dan furnitur, ekspor menembus USD 11,7 miliar, dengan pertumbuhan 8,6%. Dari angka itu, produk kayu menyumbang USD 6,6 miliar, naik 8,2% dibanding 2024.

Di tengah pertumbuhan pesat industri furnitur Asia Tenggara, HIMKI tidak ingin sekadar menjadi penonton. Partisipasi di VIFA ASEAN 2025 merupakan bagian dari strategi jangka panjang: membuka pintu pasar global bagi industri mebel dan kerajinan Indonesia.

“Partisipasi HIMKI dalam VIFA ASEAN 2025 adalah wujud nyata komitmen kami untuk menguatkan posisi Indonesia di pasar global, khususnya di kawasan Asia Tenggara yang terus berkembang pesat,” ujar Marthunus Fahrizal.

Dengan membawa enam perusahaan anggota hasil kurasi, HIMKI berharap buyer internasional, investor, hingga pelaku industri hospitality dapat melihat langsung kualitas dan keragaman produk Indonesia.

VIFA sendiri digelar dua kali setiap tahun: VIFA EXPO pada Februari/Maret, dan VIFA ASEAN setiap Agustus. Tahun ini menandai pelaksanaan ketiga VIFA ASEAN, dan keikutsertaan HIMKI sejak 2024 semakin mempertegas posisi Indonesia dalam peta industri furnitur dunia.

HIMKI tidak hanya hadir, tetapi juga menorehkan jejak bahwa mebel dan kerajinan Indonesia layak diperhitungkan di panggung internasional. (aryodewo)

 

Leave a Comment