21.7 C
New York
23/09/2023
Gaya Hidup

Jangan Remehkan Sembelit!

Pernah mengalami sembelit? Jangan-jangan tidak tahu kalau apa yang dialami termasuk gejala sembelit. Tidak perlu kawatir. Kini hadir website yang memuat seluruh hal yang berkaitan dengan sembelit: www.bebassembelit.com.

Dengan mengakses situs ini, kita bebas sembelit, bebas juga dari ketidaktahuan mengenai sembelit. Karena ternyata, sembelit memang bukan topik yang umum dibicarakan. Terdengar tabu, tidak sopan, dan tak menarik. Jadi, wajar saja masih banyak yang tidak mengetahui apa itu sembelit.

“Website www.bebassembelit.com ini berisikan semua informasi seputar sembelit dan cara pencegahannya. Diharapkan bisa menjadi rujukan bagi masyarakat untuk mengetahui dan mencegah secara dini gejala sembelit,” kata Senior Brand Manager Dulcolax, Indra Sugiharto, dalam peluncuran website edisi bahasa Indonesia yang digagas PT Boehringer Indonesia, akhir pekan lalu.

Sembelit sendiri sering diabaikan kebanyakan orang, namun jika terus dibiarkan akan menjadi kanker usus. Banyak studi yang menyebutkan, salah satu penyebab kanker usus adalah masalah sembelit yang kronis.

Sayangnya, sebagian besar penderita jarang terbuka untuk membicarakan sembelit. Mereka lebih memilih mencari sendiri referensi mengenai sembelit yang mungkin belum tentu sesuai dengan kondisi sembelit yang dialami. “Hal inilah yang membuat orang menganggap enteng sembelit,” tambah Indra.

Dalam website ini, masyarakat diajak mengenali gejala sembelit dengan frekuensi BAB yang tidak rutin sebagai antisipasi terjadinya penyakit yang mematikan yaitu kanker usus. Karena itu, penting untuk memahami dengan jelas gejala sembelit dan faktor risikonya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam – Sub Spesialis Pencernaan RSCM Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB, mengingatkan, jangan pernah menyepelekan susah buang air besar (BAB) yang dikenal sembelit atau konstipasi. Jika tidak segera ditangani akan menyebabkan komplikasi bahkan kanker. Penyebabnya, kotoran akan membentuk kerak di dinding usus dan bersifat racun.

“Walaupun BAB bentuknya normal, tapi bila masih kurang dari tiga kali dalam satu minggu harus diwaspadai konstipasi,” ungkap dia.

Faktanya, wanita lebih sering mengalami konstipasi dibanding laki-laki. Ada banyak faktor resiko penyebab terjadinya sembelit. Seperti aktivitas fisik yang kurang, asupan makanan yang kurang, diet rendah serat, depresi, riwayat pelecehan seksual, hingga penggunaan obat-obatan.

“Untuk itu, asupan air minum yang cukup, makan makanan berserat minimal 25 gram sehari, dan aktivitas fisik harus tetap terjaga untuk mencegah sembelit. Mengatur kebiasaan BAB, dan juga menghindari obat-obatan yang menyebabkan konstipasi,” jelas dia. (tety)

Leave a Comment